Loading...
EKONOMI
Penulis: Tya Bilanhar 11:00 WIB | Kamis, 06 April 2017

Tuna Kaleng Indonesia Digemari di Arab Saudi

Ilustrasi ikan tuna. (Foto: Dok.satuharapan.com/dnaberita.com)

JEDDAH, SATUHARAPAN.COM - Produk ikan olahan Indonesia ternyata cukup digemari di Arab Saudi.

Perusahaan importir produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia asal Arab Saudi Sami Al-Khatiri akan membeli langsung tuna kaleng Indonesia dengan nilai USD 385 ribu atau lebih dari Rp 5 miliar tahun ini.

Hal itu disampaikan Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah Gunawan dalam pertemuan Tim Ekonomi dan Perdagangan dengan Sami Al-Khatiri di Jeddah, beberapa waktu lalu.

“Tahun ini, Sami Al-Khatiri menghentikan impor tuna kaleng dari Thailand dan mengalihkan pembelian ke Indonesia dengan jenis berat 1,8 kg dan 80 gram. Nilai impornya sebesar USD 385 ribu atau lebih dari Rp 5 miliar tahun ini,” tambah Gunawan seusai pertemuan, dikutip dari siaran pers Kementerian Perdagangan, (5/04).

Konsul Jenderal RI di Jeddah Hery Saripudin menyatakan, keputusan tersebut merupakan peluang bagus bagi ikan tuna asal Indonesia sebab Sami Al-Khatiri sudah melakukan ekspansi ke pasar negara-negara Teluk lainnya, seperti Kuwait, Sudan, dan Uni Emirat Arab.

Popularitas ikan tuna semakin menanjak di Arab Saudi karena adanya kampanye gaya hidup sehat yang digaungkan oleh beberapa supermarket dan hipermarket seperti Lulu, Al-Madinah, dan Nesto di Jeddah.
Sementara itu, hipermarket Otent mempromosikan konsumsi ikan tuna di Riyadh dan sekitarnya.

Berdasarkan data statistik BPS yang diolah oleh Kementerian Perdagangan, nilai ekspor produk perikanan dari Indonesia ke Arab Saudi menunjukkan adanya tren peningkatan yang menggembirakan.

Pada 2012, Indonesia berhasil membukukan nilai transaksi ekspor produk ikan sebesar USD 886 ribu. Pada 2013, meningkat menjadi USD 1,7 juta.

Pada 2014, nilai ekspor produk perikanan dari Indonesia ke Arab Saudi sempat menurun menjadi USD 1,48 juta.

Pada 2015, Indonesia dapat meningkatkan ekspor produk perikanan ke Arab Saudi sebesar USD 2,74 juta.

Selanjutnya pada 2016, Indonesia berhasil membukukan nilai transaksi sebesar USD 5,34 juta atau meningkat 95% dibanding pada 2015.

Selain tuna, ITPC Jeddah juga membicarakan pasar minuman jahe instan di Arab Saudi yang masih sangat terbuka.

Hingga saat ini, Sami Al-Khatiri masih mengimpor minuman jahe instan dari Inggris yang bukan merupakan penghasil jahe dunia.

Jahe asal Inggris tersebut diimpor 60 kontainer per tahun dengan nilai USD 1,34 juta atau sekitar Rp 17, 87 miliar.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home