Loading...
BUDAYA
Penulis: Sotyati 10:42 WIB | Rabu, 31 Agustus 2016

Vokalis U2 Bono Kunjungi Kamp Pengungsian di Nigeria

Bono, vokalis kelompok musik U2 (kanan), bergambar bersama Aliko Dangote, pemilik Dangote Group, orang terkaya di Afrika. (Foto: bbc.com)

SATUHARAPAN.COM – Vokalis kelompok musik U2, Bono (56), bergabung dengan Aliko Dangote, orang paling kaya di Nigeria, bahkan di Afrika, mengunjungi kamp pengungsian yang menjadi tempat tinggal 2,3 juta orang. Mereka adalah orang-orang yang terpaksa melarikan diri dari rumah karena khawatir akan keselamatan diri menghadapi serbuan dan serangan kelompok ekstremis Boko Haram.

Bono berupaya mengetuk hati berbagai kalangan melalui suatu permohonan yang sangat emosional, agar lebih banyak dana bantuan diarahkan ke pengungsi. Ia juga mengingatkan ada lebih banyak sumber daya yang diperlukan untuk menjaga pengungsi itu agar terhindar dari kekurangan gizi.

"Seharusnya tidak ada cerita tentang malnutrisi di sini," katanya kepada BBC, seperti dikutip contactmusic.com. Namun, tampaknya ia mendapati kenyataan sebaliknya. “Ada 50.000 anak akan meninggal pada akhir tahun 2016 ini jika PBB tidak berhasil mendapatkan apa yang mereka cari, yang saya pikir, jumlahnya 300 juta dolar."

Bono mengungkapkan Aliko, yang dijuluki "Bill Gates dari Afrika", telah membawanya ke kamp pengungsian itu untuk melihat secara langsung kesulitan yang dialami para pengungsi.

Pelantun  Vertigo itu mengaku terkejut melihat beberapa gadis-gadis muda terpaksa menikah, melawan keinginan mereka, dengan anggota kelompok ekstremis.

Ia tidak pernah dapat memahami ketika bertemu dengan pengantin anak. “Baru sembilan tahun! Dengan semua teman yang sama, pengantin anak!" katanya.

Sejak muncul ke permukaan pada tahun 2009, kelompok ekstremis Boko Haram telah menguasai sebagian besar bagian utara Nigeria, memaksakan memberlakukan hukum syariat dan melaksanakan kampanye teror yang ditujukan untuk menggoyahkan Pemerintah Nigeria.

Bono, yang dilahirkan dengan nama Paul David Hewson, sangat dikenal dengan aktivitasnya di kegiatan kemanusiaan. Mengutip dari biography.com,  ia terlibat dalam kegiatan kampanye menuntut keringanan dan pembebasan utang negara-negara Dunia Ketiga.

Afrika bukan wilayah asing bagi Bono. Ia aktif berkampanye meningkatkan kesadaran atas kondisi buruk negara-negara miskin di Afrika. Bukan hanya berkampanye, ia juga turun tangan dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk upaya penyadaran tentang mewabahnya AIDS di Afrika.

Aktivitas itu mengantar Bono, kelahiran Dublin, Irlandia, menurut situs imdb.com, dinominasikan untuk meraih Nobel Perdamaian pada 2003.

Selain kesuksesan komersial di dunia musik yang ia geluti, di antaranya meraih Grammy Award atas nama U2 melalui Beautiful Day, Bono mendapat pengakuan atas aktivitas kemanusiaannya itu. Pemerintah Prancis, melalui  President Jacques Chirac on pada 28 Februari 2003 menganugerahinya Chevalier dans I'Ordre de la Legion d'Honneur (Knight in the Order of the Legion of Honor). 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home