Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 21:08 WIB | Sabtu, 04 Juli 2015

Warga Melbourne Berambisi Bangun Menara Manusia Pertama

Sekitar 150 anggota ‘Castellers de Vilafranca’ membangun menara manusia yang memecahkan rekor dunia. (Foto: AFP/Timothy A Clary)

MELBOURNE, SATUHARAPAN.COM - Sekelompok anak muda yang tergabung dalam kelompok ‘Koalas of Melbourne’ (KoM, koala dari Melbourne) tengah menjalankan sebuah misi untuk membuat menara manusia pertama di Australia.

Juru bicara KoM, Laia Miralles-Vazquez, mengatakan, menara manusia yang dikenal dengan sebutan ‘castellers’ adalah tradisi Catalan yang terdefinisikan oleh empat nilai yaitu keseimbangan, kekuatan, keberanian, dan kebijaksanaan.

"Ada banyak orang yang terlibat, mereka saling mendukung, ini adalah keluarga. Semua orang bersama-sama karena Anda memiliki semuanya, Anda memiliki anak-anak, Anda memiliki dukungan dari semua orang," katanya.

KoM hanya memiliki 25 anggota dan juru bicara Marta Muñoz mengatakan, dengan banyak praktik, butuh waktu sekitar dua hingga lima menit untuk membuat formasi menara manusia.

"Sejumlah menara yang kami buat saat ini tidak terlalu tinggi, karena kami baru saja mulai dan kami semua sedang belajar," katanya.

Marta mengatakan, orang yang berada di puncak menara – yang disebut ‘anxeneta’ – bernama  Joss yang berlatar belakang kebangsaan Filipina. Dia memiliki berat badan sekitar 45 kg.

"Kami sangat bangga memilikinya dalam kelompok. Punggung kami juga benar-benar senang karena ia begitu ringan," puji Marta.

Secara tradisional, anak-anak berdiri di puncak menara, namun ada sejumlah kelompok yang hanya terdiri dari orang dewasa.

Marta mengatakan, mereka memiliki beberapa anggota yang kuat dalam kelompok, yang penting untuk bagian bawah menara.

Sementara itu, Laia mengatakan, mayoritas orang diperlukan untuk menyusun bagian bawah menara atau ‘pinya’, yang membantu untuk menstabilkan dan mendistribusikan berat badan.

“Tantangan untuk membangun menara adalah bagian merakitnya. Sedangkan menghancurkan formasi menara adalah bagian yang mudah,” kata Marta.

Selanjutnya Ia mengatakan, salah satu keterampilan kunci untuk membangun menara adalah belajar bagaimana untuk memanjat tanpa bantuan.

Sejak 2010, ‘Menara Manusia Catalonia’ telah masuk dalam Daftar Perwakilan Warisan Budaya Kemanusiaan Non-Benda yang dikeluarkan UNESCO.

Menurut World Record Academy, rekor menara manusia tertinggi dipegang oleh kelompok ‘The Castellers de Vilafranca’, yang membangun sebuah menara setinggi delapan orang - lebih dari 12 meter tingginya - pada atap gedung pencakar langit di Manhattan, pada bulan Juni 2012.

Marta mengatakan, mereka berharap untuk memperluas kelompok mereka menjadi berjumlah 40-50 anggota dan ingin mengesankan warga Melbourne dengan keterampilan mereka.

"Mendapat anggota baru untuk kelompok kami sangat penting bagi kemajuan menara dan itu salah satu prioritas utama kami," katanya.

Laia mengungkapkan, ia berada di tingkat kedua menara ketika mereka membangun pilar tiga tingkat dan ada anggota lainnya yang memanjat di atas.

"Sangat menantang berada di atas seseorang tanpa memegang apa-apa dan kemudian ada orang lain memanjat Anda, tetapi bila sudah dilakukan, itu adalah perasaan yang sangat memuaskan," katanya.

Marta menceritakan, selama pelatihan mereka mengenakan kemeja putih dan celana serta ‘faixa’- yang merupakan syal panjang untuk membantu melindungi punggung dan membantu pendakian.

Mereka juga memakai bandana, yang mereka sebut ‘mocador’, yang memiliki lambang koala bordir untuk mewakili kesatuan antara Catalan dan warga Melbourne.

"Kami masih tak berhak mengenakan kemeja berwarna biru karena kami belum mencapai tingkat enam yang diperlukan agar bisa disebut ‘colla’ secara resmi, tapi kami sedang mengupayakan ke arah itu," katanya.

"Kami memilih biru untuk kemeja masa depan kami karena itulah warna bendera Australia," kata dia menambahkan.

Tradisi menara atau benteng manusia berasal dari era 1800-an di barat Barcelona, di mana sekelompok orang berkumpul untuk membangun menara manusia yang kemudian tumbuh menjadi sebuah kompetisi. (radioaustralia.net.au)

 

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home