Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 12:06 WIB | Sabtu, 19 April 2014

12 Tewas Akibat Longsoran Salju Gunung Everest

Salju longsor di kawasan Gunung Everest, gunung tertinggi di Pegunungan Himalaya. (Foto: AP/usatoday.com)

NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM – Dua belas Sherpa, pemandu pendaki gunung, tewas akibat salju longsor di Gunung Everest. Peristiwa itu dinyatakan sebagai kecelakaan paling mematikan di gunung tertinggi di dunia itu belakangan ini.

Longsoran salju yang mematikan menimpa para pemandu pendaki gunung pada Jumat (18/4) dini hari, saat mereka berkemas mengangkut perbekalan dan mempersiapkan tali yang diperlukan dan akan dipakai  para pendaki gunung dari luar negeri. Salju longsor itu terjadi di antara Base Camp dan First Camp.

Dipendra  Paudel dari Kementerian Pariwisata Nepal Bidang Pendakian Gunung mengatakan semua korban adalah penduduk setempat. “Waktu itu pukul  06.30 pagi.  Tidak ada pendaki asing,” kata Paudel, seperti dilaporkan Anjana Pasricha dari VOA.

Lebih dari 50 orang, termasuk  tentara dan polisi,  turut dalam usaha penyelamatan di lereng gunung yang menjadi tujuan impian para pendaki gunung di seluruh dunia itu. Paling sedikit tiga pemandu berhasil ditarik dari bawah timbunan salju dan dibawa dengan helikopter ke Kathmandu.

Dawa Tashi, pemandu yang selamat dan kini berbaring di unit perawatan intensif di Rumah Sakit Grande di Kathmandu, seperti dilaporkan Binaj Gurubacharya dari Associated Press, mengutip dokter setempat, menderita patah tulang rusuk.

Laporan Gurubacharya yang dikutip The Globe and Mail itu menyebutkan petugas penyelamat berhasil mengeluarkan 12 mayat dari bawah gundukan salju. Petugas penyelamat, seperti dikemukakan Krishna Lamsal, pejabat Kementerian Pariwisata Nepal yang mengawasi upaya pencarian dari Base Camp, berupaya mencari empat pemandu yang masih hilang. Korban longsor yang selamat dan cedera ringan, dirawat di Base Camp.

Para pendaki mengatakan salju longsor itu melanda pada tingkat yang relatif rendah di suatu daerah yang dikenal sebagai  “ladang berondong jagung”, mengingat bentuknya yang berupa batuan menonjol bersaput es.

Bencana  hari Jumat itu terjadi pada permulaan  musim mendaki Gunung Everest dan  terjadi di jalur Col Selatan, yang digunakan pendaki gunung yang telah berhasil menaklukkan puncak gunung yang berketinggian  8,850 meter itu.  Rute itu terus populer di kalangan para pendaki Barat.

Paudel mengatakan, saat ini Base Camp itu penuh sesak karena masa dua pekan dimulai pertengahan Mei, merupakan salah satu saat terbaik  untuk mendaki gunung itu.

Para pendaki, pemandu lokal dan  awak pendukung mendirikan kemah pada saat ini untuk menyesuaikan diri dengan iklim setempat (aklimatisasi).

“Lebih dari 1.000 pendaki gunung berada di sana sekarang ini,” kata Paudel.

 

Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay

Kecelakaan hari Jumat itu adalah yang terburuk belakangan ini. Sebagai perbandingan, dalam tahun 1996, delapan pendaki gunung hilang  dalam peristiwa salju longsor, termasuk pendaki gunung terkenal, Rob Hall. Kisah itu diabadikan jon Krakauer dalam buku Into Thin Air.

Selama bertahun-tahun, puncak gunung tertinggi  itu menjadi sangat populer, dan sebagian orang mengatakan bahkan semakin ramai di musim pendakian. Selama dua dasawarsa  terakhir, jumlah  pendaki gunung tahunan, sebagian besar warga asing,  berjumlah 100 sampai 500 orang.

Tahun lalu, dilaporkan para pendaki harus bergilir untuk mendaki atau turun karena hampir 150 pendaki mencapai bentang terakhir dalam kurun waktu hanya beberapa jam.

Lebih dari 4.000 orang telah mendaki gunung itu sejak tahun 1953, ketika gunung itu pertama kali  berhasil ditaklukkan oleh pendaki Selandia Baru Sir Edmund Hillary bersama Sherpa Tenzing Norgay.

Orang-orang Sherpa adalah salah satu kelompok etnis utama di wilayah pegunungan Nepal. Mereka sangat dikenal sebagai pemandu tangguh dalam pendakian Everest dan puncak-puncak di Pegunungan Himalaya yang lain. 

Dalam upaya menaklukkan puncak Gunung Everest itu ratusan orang telah tewas termasuk pendaki dan  pemandu. Pada 1970, enam pemandu Nepal tewas dalam peristiwa salju longsor.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home