Loading...
SAINS
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 16:13 WIB | Senin, 17 Maret 2014

Abu Gunung Slamet Guyur Empat Desa

Abu Gunung Slamet Guyur Empat Desa
Puncak Gunung Slamet menyemburkan material vulkanik saat terjadi letusan terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng, Kamis (13/3). Sejak Kamis dini hari, Gunung Slamet mengeluarkan asap hitam berisi material abu vulkanik sembilan kali disertai gempa vulkanik. (Foto-foto: Antara)
Abu Gunung Slamet Guyur Empat Desa
Sejumlah personel TNI mengevakuasi warga saat simulasi bencana erupsi Gunung Slamet di Lapangan Desa Tuwel, Kabupaten Tegal, Jateng, Jumat (14/3). Kegiatan simulasi tanggap bencana yang melibatkan TNI, BNPB, Polisi dan sejumlah elemen masyarakat tersebut untuk memberikan edukasi agar tanggap menghadapi bencana erupsi Gunung Slamet yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

PURWOKERTO, SATUHARAPAN.COM - Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Asekbangkesra) Sekretaris Daerah Banyumas Didi Rudwiyanto mengatakan sedikitnya empat desa di kabupaten itu diguyur hujan abu dan pasir dari Gunung Slamet.

"Empat desa yang diguyur hujan abu dan pasir dalam beberapa hari terakhir adalah Limpakuwus, Sikapat, Kotayasa, dan Gandatapa, seluruhnya masuk wilayah Kecamatan Sumbang," katanya, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (17/3).

Karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas mendistribusikan masker ke desa-desa tersebut.

Setiap desa mendapat masker minimal sebanyak 50 boks dan untuk sementara masih ditempatkan di masing-masing kantor desa serta puskesmas terdekat. Saat ini pula Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas sedang memeriksakan kadar abu yang jatuh di desa-desa itu ke laboratorium kesehatan Yogyakarta.

Pemeriksaan tersebut ditujukan untuk mengetahui apakah abu itu membahayakan atau tidak bagi kesehatan masyarakat.
"Jika abu atau material yang jatuh itu membahayakan warga, masker yang telah didistribusikan harus dipakai," kata Didi.

Sebelumnya, berdasarkan hasil pemantauan Minggu (16/3) pukul 00.00 – 06.00 WIB yang dilaporkan BPBD Jateng, embusan asap putih tebal dari Gunung Slamet setinggi 800-1.000 meter condong ke arah timur. Seismik sebanyak 24 kali gempa letusan dengan amplitudo 4-20 mm dengan durasi 39-135 detik.

Tercatat 34 kali gempa dengan amplitudo 3-20 mm dengan durasi 10-28 detik. Status Gunung Slamet saat ini masih "Waspada" dan radius 2 km dari puncak harus steril. (Ant/bpbd.jateng.go.id)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home