Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 17:44 WIB | Sabtu, 09 November 2013

13 Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter TNI AD

Heli M17. (Foto: ist)

SAMARINDA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas, enam lainnya terluka akibat kecelakaan heli milik TNI Angkatan Darat di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu (9/11).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim, Komisaris Besar Fajar Setiawan yang dihubungi dari Samarinda, Sabtu sore, menyatakan, heli yang mengangkut 19 penumpang termasuk pilot, kru dan warga sipil itu jatuh di dekat pos pengamanan perbatasan (pos pamtas) Malinau-Serawak.

"Berdasarkan informasi terbaru yang kami terima dari Polres Malinau, sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dan enam selamat akibat jatuhnya heli tersebut," ungkap Fajar Setawan.

Helikopter milik TNI AD jenis M17 itu, kata Fajar Setiawan, berangkat dari Kota Tarakan pada Sabtu pagi sekitar pukul 09. 00 Wita dengan mengangkut enam penumpang, tiga diantaranya warga sipil.

Sekitar pukul 10.00 Wita, lanjut Fajar Setiawan, heli tersebut singgah di Desa Aupopin untuk mengambil 10 warga yang akan diperbantukan membangun Pos Pamtas Malinau-Serawak.

"Pada pukul 10.20 Wita, heli tersebut kemudian meninggalkan Desa Aupoin dengan mengangkut 19 orang beserta logistik menuju Pos Pamtas Malinau-Serawak. Jarak antara Desa Aupopin dengan Pos Pamtas Malinau-Serawak sangat jauh dan bisa ditempuh selama tiga hari sehingga distribusi logistik tersebut memang harus ditempuh melalui udara," ungkap Fajar Setiawan.

Heli tersebut, lanjut dia, jatuh di dekat lapangan bola Pos Pamtas Malinau-Serawak.

"Jadi, heli itu jatuh saat akan mendarat di lapangan bola Pos Pamtas Manilai-Serawak. Saat ini, proses evakuasi seluruh korban ke Kota Tarakan masih berlangsung. Dari enam korban selamat tersebut, dua di antaranya kru dan empat warga sipil. Namun, untuk perkembangan lebih lanjut kami masih menunggu informasi dari Kapolres Malinau," kata Fajar Setiawan.

Dievakuasi ke Tarakan 

Badan SAR Nasional wilayah utara Kalimantan menyatakan seluruh korban helikopter MI17 milik TNI yang jatuh di Kampung Latang, Desa Lembulan, Kabupaten Malinau, akan dievakuasi ke Kota Tarakan pada Sabtu malam.

Kepala Basarnas wilayah utara Kalimantan, Octavianto di Nunukan, menyebutkan, saat ini tim gabungan basarnas dan TNI serta warga setempat sedang melakukan evakuasi terhadap 19 orang penumpang yang menjadi korban jatuhnya helikopter milik TNI tersebut.

Ia menegaskan, korban baik yang meninggal dunia maupun yang ditemukan selamat, Sabtu malam akan dievakuasi ke Kota Tarakan sebagai daerah terdekat dengan lokasi jatuhnya helikopter tersebut.

Walaupun demikian, Octavianto belum mau menyebutkan jumlah korban yang meninggal maupun yang ditemukan masih selamat dengan alasan bukan 
kewenangannya.

Hanya saja dia tetap mengakui bahwa penumpang terdapat yang telah meninggal dunia di lokasi kejadian dan sebagian ditemukan selamat dan langsung mendapatkan pertolongan dari tim Basarnas bersama gabungan TNI dan masyarakat. 

"Kami tidak bisa menyebutkan jumlah yang meninggal dunia. Tapi yang pastinya cuma sebagian yang ditemukan selamat oleh tim gabungan," ujar dia melalui hubungan telepon.

Ia menjelaskan bahwa saat ini tim basarnas bersama TNI yang dikerahkan dari Kota
Tarakan telah berupaya maksimal mengevakuasi para korban tanpa men yebutkan kondisi korban meninggal dunia maupun yang ditemukan selamat tersebut.

"Sesuai informasi terakhir yang kami peroleh dari lokasi kejadian jatuhnya helikopter milik TNI itu, malam ini juga diupayakan seluruh korban dievakuasi ke Kota Tarakan sebagai daerah terdekat," ujar dia.

Octavianto mengungkapkan, korban-korban akan langsung diangkut dengan menggunakan pesawat milik TNI AL yang berpangkalan di Kota Tarakan yang juga digunakan mengangkut tim evakuasi menuju lokasi kejadian di Kampung Latang Kecamatan Bahau Ulu Kabupaten Malinau.

Informasi yang diperoleh dari Komandan Kodim Malinau, Letkol Inf M Yamin Dano, dari 19 penumpang yang ikut di helikopter yang nahas, enam kru dari TNI, enam orang ditemukan masih selamat dan 13 lainnya telah meninggal dunia termasuk dua prajurit TNI. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home