Loading...
FOTO
Penulis: Tunggul Tauladan 16:06 WIB | Sabtu, 15 Februari 2014

13 Naga Menari di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

13 Naga Menari di Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Barongsay dari Perwacy (Persatuan Warga Cantonese Yogyakarta). (Foto-foto: Tunggul Tauladan)
13 Naga Menari di Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Barongsay Naga Api Yogyakarta.
13 Naga Menari di Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Naga dari Panbers melakukan atraksi.
13 Naga Menari di Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Naga Doreng Yonarhanudse 15 yang mendapatkan Juara 1.
13 Naga Menari di Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Naga Wirasada Pratista dari Yonif 403 Yogyakarta yang mendapatkan Juara Harapan 3.
13 Naga Menari di Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Barongsay Putera Mataram.
13 Naga Menari di Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Tarian berjudul Aku Indonesia dari Yayasan Bakti Putera. Tarian ini memadukan kesenian China, Kalimantan, dan Jawa.
13 Naga Menari di Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Barongsay Naga Selatan.

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 13 liong (naga) unjuk kebolehan dalam perhelatan Jogja Dragon Festival (JDF) ketiga pada Kamis (13/2) malam di Titik Nol Kilometer, Yogyakarta. Tontonan yang terjadi hanya setahun sekali ini menyedot animo puluhan ribu masyarakat yang memenuhi di sepanjang rute JDF, mulai dari garis start di Taman Parkir Abu Bakar Ali – sepanjang Jalan Malioboro – hingga finish di Titik Nol Kilometer. 

Di Titik Nol Kilometer inilah, para peserta kompetisi yang dihelat dalam rangkaian Pekan Budaya Tionghoa ke-7 ini memainkan naga di hadapan masyarakat dan tamu undangan yang duduk di panggung kehormatan. Tampak hadir di panggung kehormatan, yaitu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, Menpora Roy Suryo, dan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti. 

Para peserta baik yang berasal dari Yogyakarta maupun luar Yogyakarta, seperti dari Muntilan, Magelang, dan Semarang, berusaha menampilkan kreasi-kreasinya. Naga Selatan misalnya, menampilkan perpaduan antara budaya China-Jawa dengan mempertunjukkan tarian naga yang berkolaborasi dengan wayang kulit dengan mengambil tokoh Bima.

Naga Singa Mas dari Magelang menampilkan pertunjukkan naga fosfor. Tak ketinggalan, banyak peserta yang menampilkan naga dengan pertunjukan kembang api, misalnya Naga Api Yogyakarta, Naga Wirasada Pratista dari Yonif 403 Yogyakarta, dan naga dari perkumpulan Panbers Yogyakarta.

Selain penampilan dari para naga, JDF juga diisi dengan penampilan berbagai tari-tarian. Beberapa tari yang tampil malam itu, seperti Tari Topeng Ireng, Perkumpulan Fu Qing yang menampilkan tarian dari Tibet, Hin An Hwee Kwan yang menampilkan Jogja Obor Fire Dance, serta Yayasan Bakti Putera yang menampilkan tari berjudul “Aku Indonesia” yang memadukan kesenian China, Kalimantan, dan Jawa.

Ketika para peserta telah selesai menunjukkan kebolehannya, kini giliran dewan juri membacakan keputusannya. Festival ini menetapkan 6 juara dengan memperebutkan hadial total senilai Rp. 30 juta. Berdasarkan keputusan dari dewan juri, maka ditetapkan bahwa Juara 1 jatuh kepada Naga Doreng Yonarhanudse 15 Semarang yang sekaligus merupakan juara bertahan perhelatan JDF ke-2 tahun 2013 silam, Juara 2 diberikan kepada Panbers, Juara 3 diperoleh Guntur Naga Geni Armed 11 Magelang, Juara Harapan 1 diterima oleh Panca Naga Muntilan, Juara Harapan 2 jatuh kepada Isakuiki, dan Juara Harapan 3 diperoleh Naga Wirasada Pratista dari Yonif 403 Yogyakarta 

Perhelatan JDF ketiga ditutup dengan pemukulan tambur oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sebelum memukul tambur, Gubernur DIY tersebut berkesempatan menyampaikan apresiasi terhadap perhelatan ini.

“Saya menyampaikan ucapan selamat kepada para juara, terimakasih atas partisipasinya. Semoga acara ini dapat memberikan nilai yang baik bagi kita semua, khususnya bagi Yogyakarta, di mana kita tahu bahwa di Titik Nol inilah, Jalan Malioboro inilah, semua aktivitas budaya dilakukan,” kata orang nomor 1 di DIY tersebut. 

Usai memukul tambur, pesta kembang api pun dimulai. Malam itu, suasana di Titik Nol Kilometer menjadi hingar-bingar dengan kemeriahan pesta kembang api yang diluncurkan dari halaman Benteng Vredeberg.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home