Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 18:39 WIB | Rabu, 02 Desember 2015

2 Tewas dan 19 Rumah Rusak Akibat Banjir di Pematangsiantar

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho saat berada di ruangan wall display pantauan bencana. (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sebanyak 19 rumah di Kota Siantar Provinsi Sumatera Utara mengalami rusak berat akibat Hujan deras yang terjadi pada hari selasa (1/12).

"Dari 19 rumah rusak berat, 10 rusak sedang dan beberapa jembatan rusak. Di Kelurahan Sipinggol-pingol jalan terbelah sepanjang 300 meter. Beberapa warga mengungsi ke tempat yang aman," katanya melalui siaran pers yang diterima satuharapan.com di Jakarta, Selasa (2/12).

Dia menjelaskan Hujan deras terjadi dari pukul 17.00 hingga 22.30 Wib di Siantar menyebabkan banjir dan longsor di Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Sitala Sari, dan Kecamatan Martoba, Kota Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara. 

"Akibat banjir tersebut tercatat 2 orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor yaitu satu orang warga Kecamatan Siantar Utara dan satu orang warga Kecamatan Siantar Barat, selain itu, BPBD Kota Siantar bersama TNI, Polri dan relawan melakukan upaya evakuasi, pendataan dan mendirikan tenda pengungsi serta dapur umum,"katanya.

Dia juga menjelaskan bencana puting beliung juga terjadi di Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan, penanganan darurat masih dilakukan di Desa Bonto Manai, Desa Topanda, Desa Tanah Harapan, Kec Rilau Ale Kab Bulukumba Sulawesi Selatan yang terjadi pada Minggu (29/11) pukul 12.30 Wita. Tiga orang luka sedang. 10 kepala keluarga  atau  40 jiwa mengungsi ke tenda pengungsian. Kerugian fisik meliputi 10 unit rumah roboh/rata dengan tanah, 33 unit rumah rusak berat, 45 unit rumah rusak ringan. 

"BPBD Kab. Bulukumba melakukan evakuasi, pendataan, mendirikan tenda pengungsian di dua desa dan memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban yang terdampak,"katanya.

Dia juga mengingatkan, agar masyarakat  terus waspada dari ancaman banjir, longsor dan puting beliung. Puncak hujan diperkirakan pada Januari 2016 mendatang sehingga ancaman bencana juga akan meningkat. 

"Lakukan antisipasi baik di tingkat individu, keluarga maupun masyarakat dari ancaman bencana tersebut. Kenali bahayanya dan kurangi risikonya,"katanya. (Bob)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home