200 Truk Yang Membawa Bantuan dan BBM Telah Masuk ke Gaza
RAFAH, SATUHARAPAN.COM-Dua ratus truk yang membawa bantuan kemanusiaan dan bahan bakar minyak (BBM) memasuki Jalur Gaza, dan sebagian perbekalan menuju ke bagian utara wilayah kantong tersebut.
Truk-truk tersebut diperiksa oleh otoritas Israel di penyeberangan Nitzana dengan Mesir, sebelum menuju ke penyeberangan Rafah Mesir untuk memasuki Gaza. Lusinan truk dan enam ambulans sedang menuju ke Jalur Gaza utara, termasuk ke daerah-daerah yang belum dievakuasi, dengan persetujuan Israel, kata Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT).
Menjelang melancarkan operasi darat, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan kepada warga sipil Palestina untuk menggunakan koridor kemanusiaan untuk mengungsi ke arah selatan menuju daerah aman yang ditentukan di daerah kantong tersebut.
Bantuan tersebut, termasuk makanan, air, dan pasokan medis, memasuki Jalur Gaza sebagai bagian dari gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok teror Hamas, yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, sekitar 50 anak-anak dan wanita yang disandera di Gaza akan dibebaskan, bersama dengan tiga tahanan Palestina untuk setiap pembebasan Israel.
Sementara itu, truk yang membawa bahan bakar minyak (BBM) juga telah mencapai Penyeberangan Rafah di Gaza pada hari Minggu (26/11) pagi.
Pengiriman tersebut merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari antara Israel dan Hamas yang dimulai pada hari Jumat (24/11) dan memfasilitasi pembebasan puluhan orang yang disandera selama serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober.
Tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel juga dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian tersebut.
PBB mengatakan jeda tersebut memungkinkan mereka meningkatkan pengiriman makanan, air, dan obat-obatan ke volume terbesar sejak dimulainya kembali konvoi bantuan pada 21 Oktober.
Mereka juga mampu menyalurkan 129.000 liter (sekitar 35.000 galon) bahan bakar,lebih dari 10 persen volume harian sebelum perang, serta gas untuk memasak, yang pertama sejak perang dimulai. (ToI/AP)
Editor : Sabar Subekti
Mataram Mampu Produksi 20 Ton Magot
MATARAM, SATUHARAPAN.COM - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) modern di Sandubaya, Kota Mataram...