21 Persen Kasus COVID-19 di AS Subvarian BA.4 dan BA.5
Ada kekhawatiran bahwa subvarian Omicron ini menghindari kekebalan dari vaksin.
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Subvarian BA.4 dan BA.5 dari virus Omicron diperkirakan merupakan sekitar 8,3 persen dan 13,3 persen kasus varian virus Corona di Amerika Serikat pada 11 Juni, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, hari Selasa (14/6).
Dua subgaris keturunan yang menyebar cepat ditambahkan ke daftar pemantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan Maret dan juga telah ditetapkan sebagai varian yang menjadi perhatian di Eropa.
Badan pencegahan penyakit Uni Eropa mengatakan pada hari Senin (13/6) bahwa subvarian baru itu menyebar lebih cepat daripada varian lain, yang dapat menyebabkan lebih banyak rawat inap dan kematian karena mereka menjadi dominan di benua itu.
“Saya sangat prihatin,” kata Dr. Gregory Poland, kepala kelompok penelitian vaksin Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, menambahkan bahwa data dari Afrika Selatan menunjukkan subvarian lebih baik dalam menghindari kekebalan yang diberikan melalui vaksin dan infeksi sebelumnya.
Vaksin atau infeksi sebelumnya dapat memberikan manfaat saat ini, tetapi BA.4 dan BA.5 berpotensi menyebabkan kematian dan penyakit parah selama musim panas ketika anak-anak kembali ke sekolah dan vaksinasi booster kedua mungkin telah hilang, katanya.
Subvarian BA.4 merupakan 5,4 persen kasus varian di Amerika Serikat untuk sepekan pada tanggal 5 Juni, menurut perkiraan CDC, sementara BA.5 sebanyak 7,7 persen varian.
Rata-rata pergerakan tujuh hari dari kasus COVID-19 di AS mencapai 105.615 pada 11 Juni, naik 6,7 persen dari pekan sebelumnya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
GKI Sinwil Jabar Harapkan Pilkada Asyik dan Penting
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sinode Wilayah Jawa Barat berkomitmen mewu...