Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 14:19 WIB | Jumat, 27 Juni 2014

324 Juta Orang Diperkirakan Menggunakan Narkoba

324 Juta Orang Diperkirakan Menggunakan Narkoba
Pil jenis amfetamin. (Foto-foto: UNODC)
324 Juta Orang Diperkirakan Menggunakan Narkoba
Ladang opium di Afganistan.

WINA, SATUHARAPAN.COM – Di seluruh dunia diperkirakan terdapat 162 juta hingga 324 juta orang yang kecanduan narkotika. Mereka telah menggunakan setidaknya dalam setahun berbagai jenis ganja, opium, kokain, atau amfetamin jenis stimulan.

Hal itu diungkapkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC/ Kantor PBB untuk Urusan Obat Terlarang dan Kejahatan)  dalam World Drug Report (Laporan Obat Terlarang Dunia) 2014, yang dikeluarkan Kamis (26/6) di Wina, Austria.

Mereka yang menggunakan narkotika itu berusia antara 15 – 64 tahun dan merupakan 3,5 atau tujuh persen dari populasi dunia.

Perdagangan obat-opat terlarang selama ini menggunakan jaringan internet, namun perdagangan bahan kimia sebagai prekursor telah menggunakan jaringan gelap (dark net) dan telah berkembang, kata laporan itu.

“Dark net” merupakan pasar virtual yang dapat diakses oleh pencari web, namun penegak hukum kesulitan mengidentifikasi pemilik situs web dan pengguna. Identitas mereka tersembunyi melalui metode yang canggih. Hal itu yang membuat perdagangan obat terlarang terus berlangsung dan pelakunya aman.

Upaya membongkar jaringan gelap ini yang menonjol adalah pada  jaringan “Silk Road” di mana situs itu diketahui mampu menarik keuntungan hingga US$ 1,2 miliar (sekitar  Rp 14 triliun) dalam lima tahun beroperasi.

Laporan tahunan ini juga menunjukkan peningkatan jumlah pengguna narkotika dan bahan berbahaya (narkoba) yang hidup dengan virus HIV (Human Imunodeficiency Virus). Namun Direktur Eksekutif UNODC, Yury Fedotov,  menyebutkan bahwa hanya satu dari enam  pengguna narkoba yang mendapatkan akses untuk pelayanan pengobatan dari ketergantungan.

Dia menyebutkan bahwa  pada tahun 2012 ada 200.000 orang yang meninggal akibat narkoba. Sementara jenis opiat dan opioid  merupakan narkoba yang  paling banyak menyebabkan masalah penyakit dan kematian di seluruh dunia.

Selama tiga tahun terakhir, Afghanistan merupakan tempat terbesar budi daya opium di dunia. Pada tahun 2012 di sana terdapat  154.000 hektare lahan budi daya, dan meningkat menjadi 209.000 hektare pada tahun 2013. Sementara itu, Myanmar diperkirakan tengah ekspansi budi daya opium.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home