Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 16:18 WIB | Selasa, 07 April 2015

9 Warga Pegunungan Kendeng Datangi Komnas HAM

9 Warga Pegunungan Kendeng Datangi Komnas HAM
Sembilan warga Pegunungan Kendeng yang mengatasnamakan diri 9 Kartini mewakili suara masyarakat Rembang mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Selasa (7/4) terkait dengan pendirian pabrik semen yang mengancam kehidupan masyarakat Rembang. Dalam kesempatan itu warga meminta Komnas HAM untuk dipertemukan dengan Menteri Lingkungan dan Kehutanan. (Foto-foto: Dedy Istanto).
9 Warga Pegunungan Kendeng Datangi Komnas HAM
Masyarakat Pegunungan Kendeng saat mengadu kepada Komnas HAM yang diwakili Imdadun Rahmat, Dianto Rachmadi, dan Sandra Moniaga terkait dengan pendirian pabrik semen.
9 Warga Pegunungan Kendeng Datangi Komnas HAM
Salah satu warga saat mengadu kepada perwakilan Komnas HAM terkait dengan pendirian pabrik semen yang mengancam kehidupan masyarakat Rembang di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat.
9 Warga Pegunungan Kendeng Datangi Komnas HAM
Sembilan warga Pegunungan Kendeng saat mengadu ke kantor Komnas HAM terkait dengan pendirian pabrik semen yang mengancam kehidupan masyarakat di Rembang.
9 Warga Pegunungan Kendeng Datangi Komnas HAM
Perwakilan warga Pegunungan Kendeng yang mewakili suara masyarakat terkait dengan pendirian pabrik semen yang mengancam kehidupan masyarakat di Rembang.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sembilan warga dari Pegunungan Kendeng mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait dengan pendirian tambang semen.

Perwakilan masyarakat yang mengatasnamakan Sembilan Kartini, menyuarakan adanya rencana pengerukan sumber daya alam yang dilakukan PT Semen Indonesia di Rembang, yang akan mengancam alam warisan leluhur. Penambangan semen yang dilakukan di Pegunungan Kendeng jelas mengancam dan merusak ekosistem serta lahan persawahan yang menjadi tempat hidup bagi masyarakat. Sekitar 900 hektare (ha) lahan di Rembang, ditambah 2.868 ha lahan di Pati, sekitar 1.700 ha di Grobogan, dan 2.025 ha di Blora, akan dibabat habis.

Kehadiran pabrik semen tersebut telah menciptakan konflik horizontal sesama masyarkat, yang pro dan kontra. Semakin tidak aman dan nyaman kampung halaman mereka rasakan dengan adanya preman dan oknum polisi yang meneror serta mengintimidasi, bahkan melakukan tindak kekerasan terhadap ibu-ibu dan masyarakat lain yang menolak pendirian pabrik tersebut.

Dalam kesempatan itu perwakilan warga Pegunungan Kendeng meminta kepada Komnas HAM yang diwakili Imdadun Rahmat, Dianto Bachriadi, dan Sandra Moniaga, untuk memfasilitasi bertemu dengan Menteri Lingkungan dan Kehutanan. Mediasi tersebut diharapkan menjadi salah satu upaya dalam menyampaikan aspirasi masyarakat Pegunungan Kendeng, yang akan berada di Jakarta sampai dengan Jumat (10/4). 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home