Loading...
INDONESIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 01:49 WIB | Rabu, 12 November 2014

Addie MS: Basuki Musuh FPI, Bukan Musuh Islam

Addie MS (Foto: Istimewa)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Musisi Addie MS dan Intelektual Islam, Muhammad AS Hikam, sama-sama mengutarakan keprihatinan atas aksi unjuk rasa Front Pembela Islam (FPI) yang menunjukkan kebencian kepada Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Lebih prihatin lagi, kebencian itu disuarakan dengan mengatasnamakan Islam.

Keduanya mengungkapkan keprihatinan secara terpisah melalui media sosial. Addie MS menyatakannya lewat akun twitter @addiems sedangkan Muhammad AS Hikam menguraikan pendapatnya melalui akun facebook-nya.

Secara khusus, Addie MS menyinggung spanduk yang diusung oleh para pengunjuk rasa FPI yang bertuliskan "Ahok Musuh Islam.” Menurut Addie MS, aksi FPI itu tidak bisa dikatakan mewakili Islam.

"Aku Islam, tapi tidak memusuhi Ahok, malah mengaguminya," tulis dia melalui akun twitternya yang memiliki 838 ribu pengikut.

"Aku lebih respek FPI kalau berani menulis Ahok Musuh FPI. Bukan Ahok Musuh Islam," lanjut dia, Selasa (11/11)

Suami dari penyanyi Memes Meidyana Maimunah ini menilai Basuki selama ini telah menunjukkan diri sebagai pemimpin yang amanah. Oleh karena itu, semestinya ia dinilai berdasarkan kinerjanya.

"Ahok berani tutup klub malam, rapikan Pasar Tanah Abang, pecat beberapa pejabat DKI, biayai banyak orang pergi haji dll. Dia pemimpin amanah," kata dia.

Di mata Addie MS, sosok seperti Ahok tidak layak dijadikan sebagai musuh apalagi berdasarkan agama.

"Nilailah pemimpin pemerintahan dari kinerjanya untuk kepentingan rakyat. Bukan dari matanya, kulitnya, agamanya, golongannya dll."

Ia menambahkan bahwa musuh semua agama adalah koruptor, perampok, penebar fitnah, pembully, pemerkosa dan pembunuh. "Bukan pemimpin tegas dan bersih," kicaunya.

Setuju Dibubarkan

Sementara itu Muhammad AS Hikam menilai FPI semakin kehilangan keabsahan hukum maupun etik dalam melakukan protes seperti yang telah berlangsung berkali-kali. Doktor Ilmu Politik dari University of Hawaai ini mengatakan unjuk rasa FPI kerap diwarnai aksi kekerasan, bahkan memakan korban. Selain itu, FPI menurut dia, menggunakan isu agama untuk mendiskreditkan dan bahkan menolak Basuki sebagai Gubernur DKI. Padahal, Basuki memiliki kedudukan yang sah secara konstitusional.

“Saya sependapat dengan ide Gubernur Ahok untuk membawa masalah ini ke Kementerian Hukum dan HAM dan, bahkan, rekomendasi beliau agar FPI Jakarta dibubarkan pun saya rasa cukup beralasan,” kata Hikam, mantan Menristek di era Gus Dur.

Hikam meminta pemerintah Jokowi harus tegas menghadapi FPI. “Pemerintah baru di bawah presiden Jokowi harus bersikap proaktif dalam menanggapi laporan ini, karena akan menjadi sebuah tes terhadap janji akan menggebuk ormas anarkis.”

Ia menambahkan, pembiaran terhadap kekerasan dan tindakan memaksakan kehendak, termasuk yang memakai dalih agama, justru akan merusak legitimasi Pemerintah sendiri.

“Jika dibiarkan tanpa ada pengendalian dan pencegahan secara tegas dan berlandaskan hukum, maka akan menciptakan efek perguliran (bandwagon effect) dan ditiru di wilayah-wilayah lain di negeri ini.”

Hikam mengingatkan, pemakaian kekerasan dengan berlindung di balik wacana agama yang dilakukan oleh organisasi masyarakat sipil (OMS) juga berpotensi mencederai dan memperlemah tubuh masyarakat sipil Indonesia sendiri karena akan menabur virus perpecahan.

 

 

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home