Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 13:50 WIB | Kamis, 19 Februari 2015

Ahok: Lebih Baik Tersingkir daripada Ditipu Soal Anggaran

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Foto: Dok Satuharapan.com/Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kisruh eksekutif dan legeslatif DKI Jakata perihal anggaan pendapatan belanja daerah (APBD) nampaknya masih berlanjut.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok beberapa waktu lalu telah meminta DPRD untuk mengggunakan hak tanya atau interpelasinya agar ia bisa memaparkan jawabannya. Namun rupanya DPRD tetap memilih hak angket untuk menyelesaikan konflik internal ini.

“Kalau interpelasi saya lebih suka supaya saya bisa jawab. Dia (DPRD, Red) punya hak tanya, saya punya hak jawab. Sayang kok interpelasi dibatalin. Kalau saya punya hak interpelasi saya mau interpelasi DPRD supaya semua orang tahu. Kalau mau jelas interpelasi saya, kalau nggak jelas impeachment saya,” ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (18/2).

Lebih lanjut, Ahok mengatakan sebenarnya Pemerintah DKI memiliki uang yang cukup banyak, namun keluarannya tidak tepat sasaran.

“Tahun lalu, sewa mobil saja habis Rp 491 miliar setahun. Honor-honor Rp 2,3 triliun. Dinas pendapatan pajak Rp 1,2 triliun dibagi-bagi untuk mereka saja. Itu menakutkan lho,” Ahok menjelaskan.

Untuk menghindari terjadinya pengeluaran yang tidak tepat sasaran, di APBD 2015 ini Ahok menginginkan DKI menggunakan sistem e-budgeting. Melalui e-budgeting, dana yang masuk dan keluar akan bisa dikontrol dengan jelas.

“Duit beli truk sampah 2013 tiba-tiba hilang. Karena nggak ada e-budgeting tidak ketahuan siapa yang nyoret. Pada 2014, truk sampah sudah dipesan, ada perubahan APBD dari DPRD ke Kemendagri tiba-tiba duitnya hilang setengah. Mati nggak ni? Makanya kita harus e-budgeting,” kata Ahok.

Ahok mengatakan, selama menjabat di Pemprov DKI, ia merasa telah berkali-kali ditipu perihal anggaran oleh oknum-oknum nakal.

Jika tahun ini DKI gagal menerapkan sistem e-budgeting yang dapat meminimalisasi tindak pencucian uang, ia menyatakan lebih baik dberhentikan menjadi Gubernur DKI daripada ditipu oleh banyak oknum lagi.

“Saya katakan, saya lebih baik tersingkir jadi gubernur daripada tidak ada e-budgeting. Saya ditipu terus. Saya lebih suka dipecat. Tolong interplasi saya. Toh foto saya sudah ada di kantor gubernur,” ujar Ahok geram. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home