Ahok: Saya Enggak Ngarep Didukung PKS dan PKB
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak masalah jika tak didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017-2022 mendatang.
“Ya enggak apa-apa. Kan aku memang enggak ngarep dia dukung juga kok. Kita ngarepnya sama Teman Ahok kok,” kata dia di Balai Kota DKI Jakarta Pusat, hari Senin (28/3).
Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Kading pada hari Sabtu (26/3) menegaskan tidak akan mendukung Ahok sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 mendatang.
"PKB masih dalam posisi survei dan koordinasi dengan partai lain," kata Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding usai Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Balai Desa Campursari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah seperti dikutip Antara, Sabtu (26/3).
Ia menegaskan PKB tidak akan memberikan dukungan kepada Ahok pada Pilkada DKI mendatang karena yang bersangkutan telah memilih jalur independen.
"Kami belum melihat Ahok sebagai alternatif, sebagai solusi," kata Karding.
Dengan tidak mendukung Ahok sebagai bakal calon gubernur, salah satu nama yang akan diusung PKB adalah Ahmad Dhani yang sempat disuarakan PKB yang dinilai berpeluang besar menggunakan kendaraan partai ini.
"Ahmad Dhani itu menjadi salah satu alternatif, karena dia sudah lama menjadi bagian dari PKB," kata dia.
Meskipun menjadi salah satu bakal calon,lanjut dia, Dhani masih alternatif yang akan dinilai kekuatan politiknya.
Apabila Dhani dianggap mampu dengan kapasitas, kapabilitas, dan elektablitas yang baik, maka kesempatan Dhani maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta akan semakin besar.
"Kami lihat hasil surveinya, kalau dia bagus, kami calonkan. Kalau enggak, kami calonkan yang lain. Mungkin Dhani kita dorong sebagai wakil," kata dia.
PKS Juga Tak Dukung Ahok
Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera juga senada dengan PKB yang tak akan mendukung Ahok untuk maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menampik alasannya berkaitan dengan suku, agama dan ras antargolongan (SARA).
"Kami tidak mendukung Pak Ahok, karena kami menginginkan Gubernur DKI Jakarta yang lebih baik. Bukan pendekatannya SARA, tetapi pendekatannya pada kinerja," kata dia di Gedung Parlemen, Jakarta, hari Senin (28/3).
Menurutnya, kinerja Ahok dalam serapan APBD sangat rendah bila dibandingkan dengan provinsi lain. Selain itu, partainya menginginkan calon pemimpin DKI Jakarta yang samasekali tak tersentuh korupsi dan calon ini masih banyak.
"Ada banyak daerah yang serapannya tinggi dan tidak ada korupsinya. Kita tidak ingin kepala daerah yang oleh DPRD-nya ke KPK, ini sangat banyak. Artinya potensi yang lebih baik, lebih mampu, untuk membangun daerah itu banyak," kata dia.
Dia menambahkan, PKS akan terus berkomunikasi dengan partai-partai politik lainnya dan sejumlah tokoh untuk membicarakan tokoh yang diusung dalam Pilgub DKI 2017 mendatang.
Editor : Eben E. Siadari
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...