Loading...
INSPIRASI
Penulis: Sabar Subekti 20:22 WIB | Selasa, 23 April 2013

Air Keruh Menjadi Jernih

SATUHARAPAN.COM - Setelah perjalanan yang jauh, seorang saudagar berhenti untuk beristirahat dan berteduh di bawah pohon tidak jauh dari aliran sungai. Lalu dia menyuruh pembantunya untuk mengambil air, karena kepanasan dan kehausan.

Ketika si pembantu mau mengambil air di sungai, tiba-tiba ada seorang yang menuntun beberapa ekor sapi menyeberangi sungai, sehingga airnya keruh. Spontan si pembantu menjadi marah.

“Tuan saya tidak bisa membawakan air untuk tuan minum atau untuk membasuh muka. Air sungai menjadi keruh gara-gara seseorang dan sapi-sapinya menyeberang di bagian sungai itu,” katanya kesal.

“Kalau begitu, duduklah saja di sini sebentar. Kalau kau menginginkan air jernih itu, yang kau perlukan hanya diam dan menunggu. Kekesalanmu tidak akan mempercepat air menjadi jernih,” kata si saudagar itu.

Tak berapa lama, si pembantu kembali ke sungai dan mengambil air yang sudah jernih, dan membawanya untuk si sudagar.

Dalam kehidupan, ketika situasi menjadi keruh dan kacau, sering kita meresponnya dengan kekesalan yang justru akan membuat situasi semakin keruh. Padahal yang kita perlukan adalah ketenangan, seperti air yang akan jernih kembali oleh waktu dan ketenangan.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home