Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:28 WIB | Senin, 23 Desember 2013

Al-Qaeda Minta Maaf pada Keluarga Korban Serangan di Yaman

Komandan militer Al-Qaeda Semenanjung Arab, Qasim Al-Raymi, ketika menyampaikan pesan meminta maaf. (Foto; dari bbc.co.uk)

YAMAN, SATUHARAPAN.COM -  Kelompok Al-Qaeda di Semenanjung Arab menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga mereka yang menjadi korban dalam serangan bom di sebuah rumah sakit militer di Sanaan, Yaman pada awal bulan ini.

Komandan militer Al-Qaeda Semenanjung Arab, Qasim Al-Raymi, mengatakan bahwa seorang pejuang mereka diperintahkanuntuk menyerang petugas medis dan pasien selama serangan di kompleks kementerian pertahanan di Sanaa yang menewaskan 52 orang.

Raymi mengakui hal itu sebagai "kesalahan, dan mereka merasa bersalah” serta menyatakan siap untuk membayar uang darah. Namun, dia berjanji bahwa serangan terhadap pemerintah Yaman akan terus dilakukan.

Sebelumnya pihak Al-Qaeda menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok itu mengatakan menargetkan kompleks kementerian pada tanggal 5 Desember, karena terdapat ruang dari mana pesawat tak berawak (drone)  milik Amerika Serikat dioperasikan.

Banyak dari korban serangan itu adalah dokter, perawat dan pasien di rumah sakit militer di dalam kompleks itu. Tujuh petugas medis dari Jerman, India, Filipina, dan Vietnam termasuk di antara orang meninggal.

Kemarahan Publik

Muncul kemarahan publik yang luas setelah sebuah siaran televisi pemerintah menampilkan bambar yang terekam dalam CCTV yang menunjukkan seorang pria bersenjata berkeliaran di koridor bangsal dan menembaki orang-orang. Pada satu bagian, dia terlihat berjalan ke sekelompok pasien, lalu dengan tenang melemparkan granat ke tengah-tengah mereka.

Dalam video yang diposting di situs jihad oleh sayap media AQAP, Raymi mengatakan sembilan penyerang telah diberitahu sebelumnya tidak masuk rumah sakit atau tempat kementerian, tapi salah satu dari mereka melakukannya.

"Sekarang kami mengakui kesalahan kami," kata dia menambahkan. "Kami meminta maaf dan belasung kawa kepada keluarga korban. Kami menerima tanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di rumah sakit dan akan membayar uang darah bagi para keluarga korban,” kata dia.

Raymi mengatakan bahwa meskipun ada kesalahan akan menargetkan mereka yang bekerja sama dengan mata-mata dan serangan drone AS, menanam chip atau memberikan informasi.

Dalam kurun 2009 hingga Oktober 2013, militer dan CIA AS diperkirakan melakukan 81 operasi di Yaman menggunakan  pesawat, pesawat tanpa awak dan peluru kendali yang diperkirakan menewaskan sedikitnya 473 gerilyawan dan warga sipil. (bbc.co.uk)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home