Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 09:55 WIB | Kamis, 08 Oktober 2015

Anak Petani Miskin Turki Menangi Hadiah Nobel Kimia 2015

Pemenang Nobel bidang Kimia 2015, Aziz Sancar, ilmuwan berkebangsaan Turki yang menjadi profesor di University of North Carolina di Chapel Hill, AS, berfoto dengan latar belakang rumah masa kecilnya di Turki (Foto: ist)

OSLO, SATUHARAPAN.COM - Satu dari tiga pemenang Hadiah Nobel bidang Kimia tahun 2015 adalah ilmuwan berkewarganegaraan Turki yang saat ini menjadi profesor di University of North Carolina di Chapel Hill, AS.

Aziz Sancar, ilmuwan itu, lahir di Savur di provinsi Mardin, Turki, berbatasan dengan Suriah.

Betapa bangganya warga kampungnya atas kemenangan yang diumumkan pada hari Rabu (7/10) itu, tampak dari dikibarkannya bendera kebangsaan mereka di sana. Kerabat dan warga desanya senang tiada terkira. Apalagi mengingat latar belakang keluarga Aziz Sancar yang jauh dari berkecukupan di masa dia kecil dan tinggal di sana.

Keponakan Aziz Sancar, Abdulgani Sancar, bercerita kepada kantor berita swasta setempat, Dogan, bahwa Aziz "tumbuh dalam keadaan sulit. Kakek kami membesarkan dan mendidik anak-anaknya sambil bekerja sebagai petani."

Kerabat Aziz yang lain, Hikmet Kaya, berkata bahwa pemenang Nobel Kimia 2015  itu di masa kecil belajar di bawah cahaya lilin karena pasokan listrik sangat kurang.

Aziz Sancar sendiri berkata kepada televisi Haber Turk, bahwa dirinya berasal dari sebuah keluarga petani dengan delapan bersaudara. Ia mengatakan orang tuanya sangat mementingkan pendidikan. Walau ayah ibunya bukan orang berpendidikan tinggi, delapan anaknya semuanya adalah lulusan universitas.

"Kami bangga padanya," kata walikota Savur, Mehmet Aydin Alokmen, sebagaimana dikisahkan oleh walb.com

Aziz Sancar berharap kemenangannya dapat menginspirasi para ilmuwan, termasuk yang ada di negaranya. Kata dia, kemenangannya itu, "sangat penting bagi negara saya, ilmuwan muda Turki membutuhkan panutan yang menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan sumbangan penting bagi ilmu."

Sancar juga berharap kemenangan ini akan menyemangati koleganya di tempat dia bekerja, yaitu University of North Carolina di Chapel Hill. Menurut dia, "kolega-kolega saya di sini merayakannya dan semuanya sangat gembira."

Sempat Putus Asa

Sebelum pengumuman pemenang Hadiah Nobel untuk Kimia, pada hari Selasa (6/10) Panitia Nobel di Oslo mengumumkan nama pemenang  Hadiah Nobel untuk bidang Kedokteran. Aziz Sancar sempat kecewa karena namanya tidak disebutkan. Padahal, ia berharap temuannya di bidang DNA masuk kepada pencapaian di bidang Kedokteran.

Tetapi kekecewaannya pupus setelah keesokan harinya namanya diumumkan sebagai salah satu pemenang --bukan untuk bidang Kedokteran tetapi bidang Kimia. Profesor Biokimia dan Biofiska itu menerima telepon pada pukul 5 pagi dari Oslo, yang mengabarkan bahwa ia dan dua ilmuwan lainnya memenangi hadiah Nobel untuk bidang Kimia.
 
"Itu sangat mengejutkan dalam hal bahwa pekerjaan saya berada pada persinggungan antara Kedokteran dan Kimia," kata dia kepada AP.

Sebagai catatan, pemenang Hadiah Nobel bidang Kimia tahun ini ketiganya merupakan ilmuwan yang menekuni perbaikan DNA. Dua pemenang lainnya adalah Tomas Lindahl dari Sir Francis Crick Institute and Clare Hall Laboratory di Inggris dan  Paul Modrich dari Duke University.  Mereka berhak atas hadiah uang sebesar....

Sancar mengatakan  ilmu tentang perbaikan DNA sangat penting untuk pencegahan dan pengobatan kanker akibat mata hari, asap rokok dan polusi industrial, --semua agen-agen ini menyebabkan kanker dengan merusak DNA. "Mekanisme  bertahan dari DNA tersebut rusak karena agen-agen ini," tutur dia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home