Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 11:48 WIB | Kamis, 08 Oktober 2015

Ucapan Selamat Menangi Nobel kepada Tomas Lindahl Dibatalkan

Ucapan Selamat Menangi Nobel kepada Tomas Lindahl Dibatalkan
Tomas Lindahl yang bekerja untuki Sir Francis Crick Institute and Clare Hall Laboratory di Inggris, dipilih sebagai satu dari tiga pemenang Hadiah Nobel untuk bidang Kimia tahun 2015 (Foto: telesurtv.net)
Ucapan Selamat Menangi Nobel kepada Tomas Lindahl Dibatalkan
Tomas Lindahl, profesor di divisi Mikrobiologi Universitas Linkoping, Swedia, mendapat ucapan selamat karena dikira menerima Hadiah Nobel bidang Kimia tahun 2015. Padahal tidak sebab pemenangnya adalah Tomas Lindahl yang bermukim di Inggris.(Foto: svt.se)

STOCKHOLM, SATUHARAPAN.COM - Profesor di divisi Mikrobiologi Universitas Linkoping, Swedia, Tomas Lindahl,  mendapat ucapan selamat bertubi-tubi melalui surat-e pada hari Rabu (7/10) ketika Komite Nobel dari Royal Swedish Academy of Sciences  mengumumkan  namanya sebagai pemenang Hadiah Nobel untuk bidang Kimia tahun 2015.

Padahal, tidak.

Yang memenangi Hadiah Nobel itu adalah Tomas Lindahl yang lain, juga berkebangsaan Swedia, tetapi bermukim dan berkarier di Inggris selama puluhan tahun.

"Sebetulnya agak lucu. Saya dikacaukan sebagai pemenang Nobel karena kebetulan penelitian saya juga di bidang Kimia," kata Tomas Lindahl di Linkoping kepada harian Swedia, Aftonbladet.

Surat kabar tersebut melaporkan, pemerintah daerah Linkoping sendiri ikut kecele. Mereka melansir siaran pers yang berisi ucapan selamat kepada Tomas Lindahl warga kota mereka. Padahal, yang dimaksudkan sebagai pemenang Hadiah Nobel oleh Royal Swedish Academy of Sciences bukan Tomas yang itu. Tidak lama kemudian, ucapan selamat dan siaran pers itu dibatalkan dan ditarik kembali.

Menurut Tomas Lindahl, namanya dikacaukan dengan ilmuwan lain yang bernama serupa sudah berlangsung selama 25 tahun. Ia sendiri telah menyampaikan ucapan selamat kepada Tomas Lindahl, ilmuwan yang bekerja di  Sir Francis Crick Institute and Clare Hall Laboratory di Inggris,  yang sungguhan memenangi Nobel.

Berkisah tentang bagaimana ia diberitahu tentang kemenangannya, Tomas Lindahl berkata ia sedang menikmati sarapan pada hari Rabu (8/10) ketika seorang perempuan menghubunginya melalui telepon. Ia semula tidak yakin. Baru setelah perempuan itu berbahasa Swedia, ia percaya dan bahwa kabar dirinya memenangi Nobel bukan hoax.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home