Loading...
SAINS
Penulis: Prasto Prabowo 01:59 WIB | Minggu, 22 September 2013

Anak Tunggal, Haruskah Manja?

Anak tunggal sering dipersepsikan sebagai anak yang manja, tidak mandiri dan sederet anggapan negatif lain. Benarkah seperti itu? (Foto : Istimewa)

SATUHARAPAN.COM - Jika diperhatikan, saat ini sering kita lihat sebuah keluarga hanya terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak. "Tren" ini tampak terjadi terutama di kota besar. Dengan alasan suami istri bekerja dan kesibukan yang tinggi, menyebabkan banyak pasangan memutuskan untuk mempunyai satu anak dalam pernikahannya.

Anak tunggal sering dianggap sebagai anak yang manja, tidak bisa melakukan hal-hal apapun, tidak mandiri, dan sederet anggapan negatif lainnya. Benarkah?

Menurut psikolog Ietje S.Guntur seperti dikutip dari psycholgythoughts.com, "nilai pertama yang harus ditanamkan adalah nilai tentang berbagi dan kepedulian terhadap sesama maupun lingkungan sekitarnya. Terkadang karena sangat sayang kepada anak, orangtua bertindak berlebihan. Anak diproteksi sedemikian rupa, sehingga tidak dapat menyentuh atau pun tersentuh oleh lingkungan. Anak seakan-akan dibentengi dengan peraturan yang ketat, dan kemudian dibanjiri dengan fasilitas yang berlebih. Ini kurang tepat dalam mendidik anak.

Nilai kedua adalah mampu mengelola diri sendiri. Berikan kesempatan kepada anak untuk berbuat sesuatu  seperti membawa gelas minumannya sendiri ke dapur, merapikan mainannya, atau apapun yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuannya. Bahkan anak kecil pun sudah dapat diminta untuk membantu membuang sampah bekas makanannya, serta membantu ayah atau ibunya mengambilkan suatu barang yang bisa dipegangnya.

Bertanggung Jawab

Nilai ketiga adalah tanggung jawab. Anak tunggal yang dipersiapkan sejak awal, jika diberi kesempatan untuk menggali kemampuan dirinya, termasuk kemampuan untuk bertanggungjawab atas tindakannya akan tumbuh menjadi anak yang mandiri dan dapat mengelola dirinya secara baik. Kesadaran bahwa ia tidak dapat berbagi pengalaman kepada siapa pun, dan harus ditanggulangi sendiri, akan membuat mereka lebih matang dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki saudara untuk berbagi pengalaman. Ketiadaan pendukung bagi anak tunggal tidak membuatnya terpuruk, tetapi dengan kepercayaan yang diberikan orangtua, ia akan lebih cepat matang dan mampu menentukan pilihannya sendiri.

Jadi sebenarnya, mempunyai anak tunggal ataupun lebih dari satu bukanlah inti permasalahan. Yang paling penting adalah bagaimana orangtua mampu mendidik anaknya menjadi pribadi yang baik, bertanggung jawab dan tentunya dapat dibanggakan.

Editor : Prasto Prabowo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home