Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 18:31 WIB | Rabu, 11 Juni 2014

Analisa Vokal Debat Capres: Prabowo Tiru Gaya Soekarno

Zuhairi Misrawi (kiri), koordinator Media Center Jokowi-JK, Jay Wijayanto (kanan), Director The Indonesia Choir dan Voice Production Expert. (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jay Wijayanto, pemimpin The Indonesia Choir dan Voice Production Expert, menganalisa bahwa nada, tekanan suara dan gestur (bahasa tubuh) mampu mengabarkan maksud-maksud tersembunyi yang tidak muncul di dalam pilihan kata-kata. Hal ini dapat terlihat sangat jelas dalam Debat calon presiden yang digelar pada Senin (9/6) lalu.

“Ketika menjawab HAM, suara Prabowo terdengar seperti goyah dengan vibrasi tidak stabil sehingga terdengar gemetar yang disebabkan oleh emosi yang bergolak,” kata dia dalam konferensi pers yang digelar di Media Center Jokowi-JK di Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (11/6).

“Suara gemetar atau goyah itu menandakan bahwa orang mulai terpengaruh secara emosional sementara dia tetap harus bicara. Keadaan sangat berbeda ditunjukkan oleh pihak Jokowi-JK. Mereka sangat tenang dan terlihat percaya diri. Orang yang percaya diri dan mengungkapkan kebenaran tidak perlu meningkatkan volume suaranya.”

Menurutnya, ada beberapa hal yang mempengaruhi gaya bicara seseorang, seperti kultur. Seperti Jusuf Kalla yang berbicara agak cepat. Ini merupakan pengaruh dari latar belakangnya yang juga orang Makassar.

"Kalau melihat nada suara atau gestur tubuh Hatta Rajasa ketika memaparkan tentang penegakan hukum tanpa pandang bulu, itu sangat rapi, sangat tertib, tanpa emosi sama sekali dan kelihatan sudah dipersiapkan dengan sangat baik. Yang berlebihan atau yang berubah dalam intonasi itu menyembunyikan maksud tertentu."

Jay juga menilai Prabowo berusaha keras untuk meniru gaya pidato dari Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia seperti nada suara dan tekanan suara yang berapi-api seperti Soekarno dan menurutnya itu sangat kontra dengan isi pidato yang sangat normatif. Selain itu, dia juga menambahkan bahwa faktor penyakit stroke ringan yang dimiliki Prabowo ikut mempengaruhi tekanan suara dan emosional.

“Dengan selalu menunjuk, ini artinya seseorang tidak dapat mendengar dan hanya memerintah saja,” kata Jay kepada satuharapan.com.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai penyakit stroke ringan yang diderita oleh calon presiden nomor urut satu (1), Prabowo Subianto.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home