Loading...
INSPIRASI
Penulis: Endang Hoyaranda 23:02 WIB | Minggu, 04 Agustus 2013

Anger Management: Mengelola Amarah untuk Hidup Lebih Tenang

foto: ymindrasmoro

SATUHARAPAN.COM – Kalau  semua penduduk Jakarta menjadi  pemarah karena setiap hari terjebak kemacetan, bayangkanlah berapa banyak peluang yang hilang, kerugian yang muncul, kecelakaan yang terjadi,  kematian dan kecacatan yang tak terhindarkan akibat lalu lintas yang luar biasa padat. Pantaslah kalau penduduk Jakarta mudah terpancing emosi karena dipaksa menjadi tidak berdaya.

Syukurlah, pada kenyataannya, kriminalitas yang terjadi, kericuhan yang muncul akibat amarah yang tak terkendali, tak sebanding dengan kesemrawutan lalu lintas yang amat membebani.

Amarah timbul sebagai respons emosi alamiah karena keterancaman akan tidak tercapainya tujuan. Ia muncul ketika ada rasa tak nyaman, diabaikan, terancam, kehilangan, dan ada objek yang ”tersedia” untuk pelampiasan amarah. Bahkan diri sendiri bisa menjadi objek amarah.

Ketika ada rasa sakit di hati, amarah bisa menjadi emosi pengganti; lebih baik marah ketimbang sakit hati. Amarah diharapkan dapat mengurangi rasa keterancaman, meski sering tidak demikian yang terjadi. Celakanya, objek amarah adalah orang atau benda yang lebih tidak berdaya dan kadang tak ada hubungannya dengan penyebab kemarahan. Suami yang frustrasi di kantor, marah tak terkendali kepada istrinya.  Anak yang dikekang orang tuanya, berkendara ugal-ugalan di jalan. Tak terbilang banyaknya yang tragedi muncul akibat amarah.

Salah satu kunci mencegah terjadinya tragedi adalah jangan memutuskan atau melakukan tindakan apa pun ketika emosi meluap. Sebab tak pernah ada keputusan baik yang dihasilkan dalam suasana hati penuh amarah. Saat amarah tak dapat dikelola, penyesalan hampir pasti muncul di depan mata.

Agaknya, kita perlu berdoa sebagaimana Reinhold Niebuhr: ”Tuhan,  karuniai saya keheningan hati untuk menerima hal-hal yang tak dapat saya ubah, keberanian untuk mengubah hal yang bisa saya ubah, dan kearifan untuk membedakan keduanya.”

email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home