Arab Saudi Akan Hajikan Orangtua Anggota Densus 88 Syuhada
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Kabinet Pramono Anung, mengatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius, melaporkan kepada Presiden Joko Widodo mengenai hasil kunjungan BNPT ke Arab Saudi Arabia yang berkaitan dengan terorisme dan radikalisme.
Menurut Pramono, dari hasil kunjungan tersebut disepakati bagi personel Detasemen Khusus 88 (Densus 88) yang telah meninggal dunia atau Syuhada (kata jamak Bahasa Arab, sedangkan Syahid kata tunggal) oleh Kerajaan Arab Saudi akan diberangkatkan keluarganya untuk menunaikan ibadah haji.
“Hal yang berkaitan dengan terorisme dan radikalisme disepakati bagi keluarga Densus 88. Jadi anggota Densus yang meninggal dunia, maka orang tuanya per tahun akan dihajikan oleh Kerajaan Saudi Arabia (sebanyak) lima orang karena mereka dianggap sebagai Syuhada,” kata Pramono Anung dalam konferensi pers di kantor Presiden, Jakarta, hari Selasa (21/2) usai rapat terbatas mengenai kunjungan Raja Arab Saudi pada Maret mendatang.
Pramono mengatakan, pada tanggal 1 sampai dengan 9 Maret 2017 akan ada kunjungan tamu negara Arab Saudi Sri Baginda Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia.
Kunjungannya tersebut dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 9 Maret 2017, tetapi kunjungan secara kenegaraan yaitu tanggal 1 sampai dengan tanggal 3 Maret, sedangkan tanggal 4 Maret sampai dengan tanggal 9 Maret 2017 Raja Salman akan ada di Bali untuk beristirahat.
Menurut Pramono, ini adalah kunjungan yang sangat bersejarah bagi Indonesia karena kunjungan Raja Saudi Arabia terakhir ke Indonesia yaitu pada tahun 1970 jadi sudah 47 tahun yang lalu.
“Kunjungan ini akan membawa rombongan terbesar kurang lebih 1500 orang, 10 menteri, 25 pangeran," katanya.
Pramono mengatakan, Presiden Joko Widodo akan menganugerahkan bintang kehormatan tertinggi Republik Indonesia kepada Raja Salman karena ketika Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Saudi Arabia, presiden juga mendapatkan kehormatan tertinggi dari kerajaan Saudi Arabia.
"Ini adalah pertama kali Presiden akan menjemput secara langsung Raja Salman di airport. Kenapa itu dilakukan? Karena ketika presiden Indonesia berkunjung ke Saudi Arabia - kebetulan saya juga mendampingi - presiden dijemput di pintu pesawat oleh Raja Salman," katanya.
Dengan demikian, kata Pramono, hubungan ini adalah hubungan yang sangat dekat, sangat erat, sangat akrab, dan dalam kunjungan ini nanti akan ditandatangani investasi Saudi Arabia di Indonesia aramco di Cilacap senilai USD 6 miliar.
Kemudian juga akan ada project lain yang akan ditandatangani kurang lebih sebesar USD 1 miliar, dan project-project lainnya.
“Tadi bapak presiden mengharapkan bahwa investasi Saudi Arabia ini secara keseluruhan diharapkan bisa sampai dengan USD 25 miliar,” katanya.
“Maka dengan demikian kunjungan Raja Salman ke Indonesia ini sungguh akan merupakan kunjungan kehormatan bagi bangsa Indonesia dan juga sekaligus menunjukkan keakraban, kereratan antara pemerintah Indonesia dengan kerajaan Saudi Arabia,” dia menegaskan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Presiden Filipina Sebut Upaya Pemakzulan Wapres Hanya Buang-...
MANILA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., mengatakan pada hari Jumat (29/11) ...