Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 18:27 WIB | Jumat, 11 November 2022

AS: 100.000 Tentara Rusia Dipekirakan Tewas atau Terluka dalam Perang di Ukraina

Sebuah kendaraan artileri self-propelled menembak di dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, Rabu, 9 November 2022. (Foto: AP/LIBKOS)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Pengunduran diri Rusia dari Kherson, ibu kota regional di selatan Ukraina yang direbutnya pada awal perang, dan potensi kebuntuan dalam pertempuran selama musim dingin dapat memberi kedua negara kesempatan untuk merundingkan perdamaian, Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, Ketua Gabungan Kepala Staf, mengatakan hari Rabu (9/11).

Dia mengatakan sebanyak 40.000 warga sipil Ukraina dan "lebih dari" 100.000 tentara Rusia telah tewas atau terluka dalam perang, sekarang di bulan kesembilan. “Hal yang sama mungkin di pihak Ukraina,” tambah Milley.

“Ada begitu banyak penderitaan, penderitaan manusia,” katanya di The Economic Club of New York.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan pada hari Selasa (8/11) bahwa dia terbuka untuk pembicaraan damai dengan Rusia untuk mengakhiri perang, tetapi hanya dengan syarat bahwa Rusia mengembalikan semua tanah yang diduduki Ukraina, memberikan kompensasi atas kerusakan perang dan menghadapi tuntutan atas kejahatan perang.

Rusia telah mengatakan terbuka untuk pembicaraan, dan pekan ini mengumumkan telah mulai mundur dari wilayah Kherson.

Zelenskyy telah memperingatkan bahwa Rusia berpura-pura menarik diri dari Kherson untuk memikat tentara Ukraina ke dalam pertempuran yang mengakar di kota pelabuhan dan industri strategis, pintu gerbang ke Semenanjung Krimea yang diduduki Rusia.

Milley, perwira militer AS berpangkat tertinggi, mengatakan Rusia telah mengumpulkan 20.000 hingga 30.000 tentara di Kherson dan penarikan penuh bisa memakan waktu beberapa pekan.

“Indikator awalnya adalah mereka benar-benar melakukannya. Mereka membuat pengumuman publik bahwa mereka melakukannya. Saya percaya mereka melakukannya untuk mempertahankan kekuatan mereka untuk membangun kembali garis pertahanan di selatan sungai (Dnieper), tetapi itu masih harus dilihat,” katanya.

Milley mengatakan mungkin saja Rusia akan menggunakan penarikan pasukan untuk mengatur ulang pasukan mereka untuk serangan musim semi, tetapi “ada juga peluang di sini, jendela peluang untuk negosiasi.”

Tetapi agar negosiasi memiliki peluang, baik Rusia dan Ukraina harus mencapai "pengakuan bersama" bahwa kemenangan militer "mungkin tidak dapat dicapai melalui cara militer, dan oleh karena itu Anda perlu beralih ke cara lain," kata Milley, mengutip akhir Perang Dunia I sebagai contoh. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home