Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:32 WIB | Sabtu, 04 Januari 2020

AS Serang Milisi Syiah PMU di Baghdad

Kelompok militan Asaib Ahl al-Haqq masuk dalam daftar organisasi teroris AS
Kobaran api dari serangan udara AS atas kelompok milisi Syiah di Irak. (Foto: dari Reuters)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Sebuah serangan udara oleh pasukan Amerika Serikat yang baru menargetkan seorang komandan milisi Syiah dari Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak, hari Sabtu (4/1) pagi, menurut laporan televisi negara Irak.

Serangan itu terjadi sehari setelah serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat yang menewaskan Komandan Pssukan Quds, Garda Revolusi Islam Iran, Qassem Soleimani, dan Komandan PMU.

Saluran televisi itu, menurut Reuters mengatakan bahwa serangan terjadi di utara ibu kota Irak, Baghdad, tetapi tidak menyebutkan angka yang ditargetkan.

Sebuah sumber kepolisian mengatakan kepada AFP bahwa pemboman di sana menyerang konvoi milisi PMU dan menyebabkan "mati dan luka" pada sejumlah milisi, tetapi tanpa memberikan korban.

Daftar Organisasi Teroris

Sementara itu, dari Washington dikabarkan bahwa Amerika Serikat telah mengumumkan menunjuk kelompok militan Irak, Asaib Ahl al-Haqq, juga dikenal sebagai AAH, sebagai entitas teroris asing selain pemimpin kelompok itu Qais al-Khazali dan Laith al-Khazali, menurut sebuah pernyataan oleh Departemen Luar Negeri AS, JUmat (3/1).

"AAH dan para pemimpinnya adalah proksi kekerasan Republik Islam Iran," kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dalam sebuah pernyataan.

"Bertindak atas nama tuan mereka di Teheran, mereka menggunakan kekerasan dan teror untuk memajukan upaya rezim Iran untuk merusak kedaulatan Irak," tambahnya.

AAH didanai secara luas dan dilatih oleh Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran Quds, sebuah entitas yang merupakan bagian dari penunjukan IRGC sebagai organisasi teroris pada April 2019.

Sebelumnya pada hari itu, komandan milisi Irak yang didukung Iran, Qais al-Khazali, memerintahkan para pejuangnya bersiap untuk pertempuran yang akan datang dan mengatakan bahwa kehadiran militer AS di Irak akan segera berakhir.

“Semua pejuang harus waspada tinggi untuk pertempuran yang akan datang dan kemenangan besar. Harga darah untuk komandan martir Abu Mahdi al-Muhandis adalah akhir dari kehadiran militer Amerika di Irak,” kata saluran TV lokal, al-Ahd, yang dekat dengan milisinya Asaib Ahl al-Haqq.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home