Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 20:15 WIB | Jumat, 06 September 2013

AS Tarik Staf Kedutaan di Libanon dan Turki Tenggara

WASHINGTON, SATUHARPAN.COM - Departemen Luar Negeri  Amerika Serikat memerintahkan penarikan staf kedutaan non esensial dari Berirut,  Libanon. Hal itu dikeluarkan Jumat (6/9) berkaitan dengan masalah keamanan  karena pemerintahan Presiden AS, Barack Obama dan Kongres yang tengah memperdebatkan serangan militer terhadap negara tetangga Libanon, Suriah.

Selain itu, departemen ini juga menyetujui penarikan personil non-darurat dan anggota keluarga yang ingin meninggalkan Adana di Turki . “Mengingat ketegangan saat ini di wilayah tersebut, serta potensi ancaman terhadap fasilitas Pemerintah AS dan personil…” demikian disebutkan dalam pernyataan dari Departemen tersebut.

Disebutkan bahwa warga AS di Lebanon dan Turki Tenggara diperingatkan untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak penting.

Pemerintah AS, sejak pekkan lalu mempertimbangkan  keputusan tersebut sejak Presiden Barack Obama mengatakan bahwa dia sedang memikirkan tindakan militer terhadap pemerintah Suriah atas tunduhan menggunakan senjata kimia untuk menyerang kelompok oposisi.

“Kami  mengambil langkah-langkah keluar dengan hati-hati untuk melindungi karyawan dan keluarga mereka, dan karyawan lokal dan pengunjung ke fasilitas kami. Kami akan terus menilai situasi keamanan,” kata pernyataan itu. Pemerintah AS juga mengeluarkan peringatan untuk perjalanan ke wilayah Libanon dan Turki Tenggara.

Pada bulan lalu AS menutup 19 kedutaan dan konsulat di seluruh Afrika Utara dan Timur Tengah  selama lebih dari sepekan karena adanya ancaman teroris. Media Mesir, ahram.org.eg menyebutkan bahwa kelompok Hizbullah, sekutu pemerintah Bashar Al-Assad telah mengirimkan pejuang  mereka ke Suriah. Kelompok Hisbullah yang berbasis di Libanon dianggap bisa menjadi ancaman bagi kedutaan AS di sana (state.gov).

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home