Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 18:53 WIB | Kamis, 25 Juli 2013

AS Tunda Pengiriman Pesawat Tempur F-16 ke Mesir

Empat jet tempur F-16 dari 20 pesawat yang sebelumnya telah disepakati dalam penjualan antara Mesir dan AS. (Foto: aljazeera.com)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Juru bicara Pentagon, George Little menyampaikan keputusan Presiden Obama yang membatalkan pengiriman pesawat jet tempur F-16 ke negara Mesir di tengah situasi yang berlarut-larut akibat konflik kudeta militer terhadap Mohamed Morsi sebagai presiden Mesir.

"Presiden Barack Obama membuat keputusan untuk menahan pengiriman F-16, sementara pemerintah terus mempertimbangkan pilihan dan berkonsultasi dengan Kongres tentang bantuan militer,” kata Jubir Pentagon, pada hari Rabu (24/7) lalu.

"Kami tetap berkomitmen dalam hubungan Pertahanan AS-Mesir. Selanjutnya, semua yang akan kami lakukan sebagai usaha untuk mempercepat kembalinya presiden yang dipilih secara demokrasi di Mesir,” lanjut Pentagon.

Sementara itu, Sekretaris Pertahanan AS, Chuck Hagel telah menghubungi pimpinan militer Mesir, Jenderal Al-Sisi pada hari Rabu (24/7) untuk membahas keputusan pemerintah AS berkaitan penundaan pengiriman empat F-16, yang menjadi bagian dari penjualan 20 jet tempur yang telah disepakti sebelumnya antara AS dengan Mesir.

Sebelumnya, delapan F-16 telah dikirim pada awal tahun ini, empat F-16 kemudian dijadwalkan untuk dikirim minggu ini dan delapan sisanya akan dikirim pada akhir tahun. Selain itu, militer Mesir juga telah memesan tank M1A1 Abram buatan AS, namun pemerintah AS belum memutuskan untuk mengabulkan permintaan mereka.

Penundaan ini adalah tindakan pertama yang diambil pemerintah AS sejak militer Mesir menggulingkan Morsi dan mengambil alih pemerintahan baru, karena berdasarkan hukum AS, bantuan militer untuk negara yang mengalami kudeta militer harus dihentikan.

Sampai dengan saat ini, pemerintahan Presiden Obama belum memutuskan untuk memotong paket bantuan sebesar 1,3 milyar dolar (sekitar 1,3 triliun rupiah) yang dikirim ke Kairo setiap tahunnya.

Di lain pihak, latihan militer rutin AS dengan Mesir pada September tahun ini, yang dikenal sebagai Bright Star, tetap berjalan sesuai rencana. Seperti disampaikan aljazeera.com, Bright Star telah menjadi latihan pusat dari hubungan militer kedua negara selama berabad-abad. Namun latihan tersebut terhenti pada tahun 2011 sehubungan dengan revolusi Mesir yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak. (aljazeera.com)

Editor : Yan Chrisna


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home