Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 12:12 WIB | Senin, 16 November 2015

Australia Tolak Usulan Penghentian Penerimaan Pengungsi

Peter Dutton mengatakan keputusan untuk menerima pengungsi asal Suriah dan Irak tidak akan berubah. (Foto: ABC)

CANBERRA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton, dengan tegas menolak usulan seorang anggota parlemen dari negara bagian New South Wales, Andrew Fraser yang mengusulkan agar Australia menghentikan penerimaan pengungsi dari Timur Tengah.

Setelah serangan teroris di Paris di akhir pekan, Andrew Fraser  menulis 'sebuah pesan kepada Malcolm Turnbull' lewat sosial media.

"Australia tidak memerlukan pengungsi dari Timur Tengah atau orang kapal beragama Islam," tulis Fraser di Facebook seperti dikutip Australia Plus, hari Senin (16/11).

"Tutup perbatasan kita, karena kita sudah memiliki anarkis yang sekarang tinggal di Australia. Kami tidak memerlukan lebih banyak lagi pendatang dengan menyamar sebagai pengungsi."

Dalam laporan media di akhir pekan disebutkan bahwa sebuah paspor yang ditemukan di dekat tempat kejadian di Paris adalah milik seorang pencari suaka asal Suriah.

Australia sedang bersiap-siap untuk menerima sekitar 12.000 pengungsi dari kawasan konflik di Suriah dan Irak.

Dalam wawancara dengan jaringan televisi Channel 7, Dutton ditanya ‘apakah dia akan mempertimbangkan seruan Fraser untuk melakukan penghentian penerimaan pengungsi?’

"Tidak. Australia jelas menghadapi situasi yang sangat berbeda dengan negara-negara di Eropa yang memiliki perbatasan darat," kata Dutton.

Dutton mengatakan Australia akan terus melanjutkan kebijakan perlindungan perbatasan yang ada sekarang dan di sisi lain memperketat pemeriksaan terhadap  pengajuan visa.

"Saya kira ini menunjukkan perlunya adanya perlindungan perbatasan yang lebih ketat, namun dalam waktu bersamaan menerima orang-orang dari Suriah yang sudah menderita dibawah rejim pembunuh." kata Dutton.

Dutton mengakui bahwa ada kekhawatiran mengenai orang-orang yang akan masuk ke negara-negara Barat dengan menyamar sebagai pengungsi.

"Saya berada di Yordania dua minggu lalu, dan ada pembicaraan di sana mengenai dokumen dan paspor palsu, dan kami harus memastikan kita betul-betul tahu siapa yang masuk ke sini," tambahnya.

Pemerintah Australia memperkirakan gelombang pengungsi pertama akan tiba sebelum Natal.

"Kami tidak akan melakukan kompromi berkenaan dengan keamanan. Kami akan memastikan bahwa kami tahu siapa yang datang. Kami tidak akan melakukan kompromi dalam hal tersebut," kata Dutton.

Menteri Kehakiman Michael Keenan juga mendukung posisi Dutton.

"Kami akan melakukan proses yang teratur, dan saya kira kami akan membantu orang-orang yang menderiita dalam  tragedi kemanusiaan yang terjadi di Suriah," kata Keenan.

"Mereka yang akan ke Australis sudah dicek dan diteliti oleh badan yang bekerja, guna memastikan kami tidak akan membiarkan mereka yang menjadi ancaman akan masuk ke Australia," katanya menambahkan.

Seorang juru bicara Menteri Utama New South Wales Mike Baird juga mengatakan Menteri Utama tidak setuju dengan pendapat Andrew Fraser.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home