Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 06:36 WIB | Jumat, 07 Agustus 2015

Ayah Korban MH370 Belum Pupus Harapan

Ilustrasi: Otoritas kepolisian Prancis sedang memeriksa serpihan pesawat yang ditemukan di sebuah pantai di Pulau La Reunion di Samudra Hindia pekan lalu. (Foto: reuters.com)

GEORGE TOWN, SATUHARAPAN.COM – “Jika  seseorang masih hidup, kita perlu melihat orang itu untuk membuktikan dia masih hidup. Jika seseorang meninggal, maka kita perlu melihat jenazahnya,” kata Guan Kak Hueng, 70 tahun, ayah dari korban Malaysia Airlines (MAS) Penerbangan MH370.

Dia mengatakan selama jenazah putrinya tidak ditemukan, ia akan berdoa untuk kepulangan anak perempuannya dengan selamat meskipun berita menyebutkan pesawat itu jatuh. “Saya merasa sedih ketika saya melihat fotonya, tapi saya berpegang pada petuah Tiongkok yang mengatakan bahwa jika seseorang sudah mati, kita perlu melihat jenazahnya (untuk membuktikannya)," kata Guan kepada kantor berita Bernama, seperti diberitakan Antara, saat ditemui di rumahnya di Bukit Gedung, George Town, Penang, Malaysia, pada Kamis (6/8).

Guan, seorang pembuat jam, mengaku masih berharap putrinya suatu hari akan kembali ke rumah keluarganya. Putri Guan, Hua Jin, 34, seorang insinyur, merupakan satu di antara 239 penumpang dan awak pesawat  MH370 yang hilang dari radar dalam perjalanan ke Beijing dari Kuala Lumpur pada tanggal 8 Maret 2014.

Sambil menahan air mata, Guan mengatakan ia telah menyerahkan semua urusan mengenai putri keduanya itu kepada menantunya, yang sekarang tinggal di Kuala Lumpur dengan dua anak pasangan itu.

“Saya berharap pemerintah dapat melakukan investigasi menyeluruh untuk menemukan kebenaran tentang apa yang terjadi dengan pesawat itu sebelum jatuh," kata Guan, yang mengaku terkejut dengan temuan itu.

Guan mengatakan ia akan selalu membaca koran dan menonton berita di televisi untuk mendapatkan informasi terbaru tentang anak keduanya dan pencarian pesawat yang hilang.

"Hua Jin sering pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis, tetapi selama liburan dia selalu menghabiskan waktunya di sini di Bukit Gedung,” kata dia.

Guan mengatakan ibu dua anak berusia dua dan lima tahun itu, berangkat ke Beijing untuk berpartisipasi dalam program kursus tiga minggu yang diselenggarakan perusahaannya. 

Perdana Menteri Malaysia (PM) Najib Razak, menyatakan fragmen sayap yang ditemukan di pantai Pulau La Reunion merupakan potongan badan pesawat Malaysia Airlines MH370.

“Hari ini, tepat 515 hari sejak pesawat dinyatakan hilang, dengan berat hati saya harus memberitahu bahwa tim pakar internasional telah yakin bahwa puing pesawat yang ditemukan memang benar MH370,” kata Najib, Kamis (6/8) pagi.

"Saya ingin meyakinkan kepada semua pihak yang terkena dampak atas tragedi ini. Pemerintah Malaysia berkomitmen akan melakukan segala sesuatu dalam batas kemampuan untuk mengetahui kebenaran peristiwa," dia melanjutkan.

Pengumuman tersebut sekaligus menutup bab misteri terbesar dalam sejarah penerbangan di dunia. "Ini bukan akhir," kata Jacquita Gonzales, yang kehilangan suaminya, Patrick Gomes, awak kabin pesawat MH370.

"Meskipun otoritas telah menemukan sesuatu, tapi ini bukan akhir. Mereka masih harus menemukan seluruh badan pesawat dan pasangan kami juga. Kami masih ingin mereka (korban) kembali," kata Gonzales. (Ant/bernama.com.my/oananews.org)

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home