Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 07:42 WIB | Senin, 02 Mei 2016

Bachtiar Ali: Jangan Bermimpi Mengubah Pancasila

Wakil Ketua MPR-RI Oesman Sapta Odang didampingi Ketua Fraksi Nasdem di MPR-RI Bachtiar Ali di Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada hari Sabtu (30/4). (Foto: Endang Saputra)

PADANG, SATUHARAPAN.COM – Ketua Fraksi Nasdem di Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia (MPR-RI) Bachtiar Ali,  saat sosialisasi 4 Pilar MPRdi hadapan ribuan orang yang memadati lapangan Sulit Air, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada hari Sabtu (30/4) mengutip pedoman orang Minang yang mengatakan, adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

‪Oleh Bachtiar Ali, pedoman itu ditambah dengan mengatakan Pancasila Basandi Kitabullah. Pakar komunikasi itu berani mengatakan demikian sebab dalam Pancasila ada Sila I yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa.

Selain itu, Bachtiar Ali mengajak masyarakat untuk tidak ragu-ragu lagi pada Pancasila dan ia pun mengatakan, jangan bermimpi untuk mengubah Pancasila.

‪”Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia bangsa yang dimiliki oleh banyak suku dan etnis. Indonesia ditegaskan berbeda dengan Malaysia yang diperuntukkan bagi orang Melayu dan Islam,” kata dia.

‪Dalam soal bahasa Indonesia, kata Bachtiar bangsa ini sepakat menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa persatuan sudah digagas oleh kaum muda sejak tahun 1928.

“Saya bangga dengan kaum muda memilih bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia padahal pada waktu itu para kaum muda terpelajar itu mayoritas menggunakan bahasa Belanda," kata dia.

Bachtiar berpendapat bahwa bahasa Melayu dipilih sebab bahasa ini sebagai bahasa lingua franca, bahasa pergaulan di wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan maka bangsa ini bisa menjadi kompak. Ia membandingkan dengan Belgia yang memiliki banyak bahasa sehingga di antara mereka rawan dengan perpecahan.

“Mereka tak punya bahasa persatuan,” kata dia.

‪Dalam soal UUD NRI Tahun 1945, Bachtiar Ali menuturkan bahwa konstitusi boleh diamandemen namun Pembukaan UUD tak boleh diubah sebab merupakan ruh bangsa. Bachtiar Ali bangga dengan konstitusi ini sebab dalam soal hak asasi manusia.

"kita lebih dulu dengan bangsa lain," kata dia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home