Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:54 WIB | Jumat, 06 Desember 2013

Ban Ki-moon: Mandela Adalah Raksasa untuk Keadilan

Presiden Afrika Selatan (ketika itu), Nelson Mandela, berpidato pada sidang Mejelis Umum ke-49 PBB, pada Oktober 1994. (Foto: un.org)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris  Jenderal  Perserikatan Bangsa-bangsa, (PBB), Ban Ki -moon mengatakan, "Nelson Mandela adalah seorang raksasa untuk keadilan dan inspirasi manusia yang turun ke bumi.”

Ban  mengatakan di Markas Besar PBB di New Yor, Kamis (5/12), dan menyatakan kesedihan yang mendalam atas meninggalnya Nelson Mandela .

Ban memuji Mandela, pria yang hidup sebagai pengacara  hak asasi manusia,  tahanan karena mengikuti hati nurani, pengaman internasional, dan presiden pertama  Afrika Selatan yang dipilih secara demokratis, pasca pemerintahan apartheid, serta  inspirasi bagi semua.

"Atas nama Perserikatan Bangsa-bangsa, saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada rakyat Afrika Selatan dan terutama kepada keluarga Nelson Mandela, dan mereka memang keluarga global kita."

Ban mencatat bahwa banyak orang di seluruh dunia yang sangat dipengaruhi oleh perjuangan tanpa pamrih Mandela untuk martabat manusia, kesetaraan dan kebebasan. "Dia menyentuh kehidupan kita dengan cara yang sangat pribadi. Pada saat yang sama, tidak ada yang melakukan lebih dalam era kita untuk memajukan nilai-nilai dan aspirasi dari Perserikatan Bangsa-bangsa."

"Nelson Mandela menunjukkan apa yang mungkin bagi dunia kita dan dalam masing-masing dari kita,  jika kita percaya,  dengan memimpikan dan bekerja sama untuk keadilan dan kemanusiaan," kata Ban.

 "Kekuatan moralnya sangat menentukan dalam membongkar sistem apartheid," kata Ban.  "Hebatnya, ia muncul setelah  27 tahun dipenjara tanpa dendam, bertekad untuk membangun Afrika Selatan baru berdasarkan dialog dan rekonsiliasi."

Mandela mengabdikan hidupnya untuk melayani umatnya dan kemanusiaan, dan dia melakukannya dengan pengorbanan pribadi yang besar, kata Sekjen PBB.  Ban mengatakan dia tergerak olah cara Mandela  yang  tidak mementingkan diri sendiri,  dan memiliki rasa yang mendalam tujuan bersama. Ban dan Mandela berbagai pengalaman kepemimpinan ketika duanya bertemu pada tahun 2009.

"Marilah kita terus setiap hari terinspirasi oleh contoh seumur hidup dan panggilan Mandela yang tidak pernah berhenti bekerja untuk sebuah dunia yang adil, lebih baik dan lebih,” kata Ban.

Mengenang ketika  bertemu Mandela,  Sekjan PBB itu mengatakan bahwa dia sangat tersentuh dan terinspirasi  oleh Mandela.  "Ketika saya memujinya atas kontribusi seumur hidup untuk mengakhiri apartheid, dia berkata, “Hal ini tidak hanya saya, tapi ratusan dan ratusan orang tidak dikenal yang memberikan kontribusi." Itu pukulan yang belum pernah saya alami." (un.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home