Loading...
DUNIA
Penulis: Bayu Probo 07:24 WIB | Jumat, 06 Desember 2013

Ungkapan Duka dari Dunia untuk Wafat Mandela

Lagu untuk Nelson Mandela. (ki-ka) Istri Duta Besar Afrika Selatan Madame Edith Lehoko, Eliswan Azly, Suliatyaningrum, Natalie Tjahja, Pangeran Siagian, Santoso Gondowidjojo membawakan lagu \\\" Faith Like Paradise\\\" saat rekaman lagu tersebut di studio Musica, Pancoran, Jakarta, Rabu, (27/3). Lagu tersebut didedikasikan untuk Nelson Mandela sebagai bagian dari lagu amal untuk dunia Yayasan Maria Monique Lastwish. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Para pemimpin dan mantan pemimpin dunia berduyun-duyun menyampaikan duka cita mendalam kepada Afrika Selatan atas wafatnya salah satu tokoh terbesar dalam sejarah umat manusia, Nelson Mandela.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyanjung Mandela yang wafat pada usia 95 tahun sebagai “raksasa keadilan” yang menginspirasi kebebasan di seluruh dunia.

“Banyak orang di seluruh dunia terpengaruh oleh perjuangan tanpa pamrihnya untuk martabat, kesetaraan dan kebebasan manusia. Dia menyentuh hidup kita dengan cara yang begitu personal,” kata Ban seperti dikutip AFP (5/12).

Sementara presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat Barack Obama menyampaikan penghormatan khidmatnya untuk presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan Nelson Mandela dengan menyebutnya kebaikan yang memengaruhi,  berani dan bermakna mendalam.

“Melalui martabat menyalanya dan hasrat lurus untuk mengurbankan kebebasan dirinya sendiri untuk kebebasan yang lain, dia mengubah Afrika Selatan dan memajukan kita semua,” kata Obama dalam pidato yang disiarkan dari Gedung Putih.

Dari Australia, Perdana Menteri Tony Abbott menyanjung Mandela sebagai  tokoh yang sungguh hebat.

“Nelson Mandela adalah salah seorang tokoh terbesar Afrika, tak diragukan lagi sebagai salah seorang tokoh agung abad lalu,” kata Abbott.

Sedangkan mantan PM Australia Malcolm Fraser yang adalah salah seorang tokoh internasional selagi Mandela di penjara menulis di Sidney Morning Herald.

“Kita semua perlu mengingat pencapaiannya dan karakter esensialnya yang membuat semua pencapaian itu mungkin,” kata Fraser.

Di Afrika, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menyampaikan pesan duka kepada Afrika Selatan atas kehilangan salah seorang tokoh pembebas terbesar dalam sejarah.

“Mandela akan senantiasa dikenang dan dihormati oleh umat manusia sebagai salah seorang tokoh pembebas terbesar, sebagai pemimpin bijaksana, berani dan penuh belas kasih, dan ikon untuk demokrasi sejati.”

Dia menggambarkan mantan pemimpin Afrika Selatan sebagai “sumber inspirasi untuk rakyat tertindas di seluruh dunia.”

“Wafatnya Mandela akan menciptakan kekosongan besar yang akan sulit diisi di benua kami,” kata Jonathan.

Lalu, mantan presiden AS Bill Clinton yang berkuasa ketika Nelson Mandela berkuasa di Afrika Selatan berduka untuk kematian yang dia sebut “pembela martabat dan kebebasan manusia”.

“Hari ini dunia kehilangan salah seorang pemimpin paling pentingnya dan salah seorang manusia paling mulia,” kata Clinton. “Sejarah akan mengenang Nelson Mandela sebagai seorang pembela untuk martabat dan kebebasan manusia untuk perdamaian dan rekonsiliasi.”

Dari Brasil, bos FIFA Sepp Blatter menyebut Mandela sebagai salah seorang “humanis terbesar di masa kita”.

“Dalam duka yang mendalam saya menyampaikan hormat saya untuk manusia luar biasa ini, mungkin adalah salah seorang humanis terbesar di masa kita dan sahabat saya, Nelson Rolihlahla Mandela,” kata Blatter seperti dikutip AFP.

Saat Terakhir

Sebelumnya diberitakan bahwa Mandela menghadapi kondisi yang makin kritis. Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan Nelson Mandela masih memberikan pelajaran hidup dan tetap seorang pejuang bahkan saat ia mendekati kematiannya, ungkap sang putri, Selasa (3/12).

“Tata (ayah) masih bersama kami, sangat kuat ... sangat tabah, bahkan, (dengan) tanpa kata hiasan, di pembaringan terakhirnya. Saya kira ia masih memberikan kami pelajaran,” tutur anak sulung Mandela, Makaziwe Mandela, kepada SABC.

“Pelajaran dalam kesabaran, dalam cinta dan dalam toleransi.”

“Setiap saat, setiap menit bersama Tata menakjubkan saya dan ada saat ketika saya harus mengingatkan diri saya sendiri bahwa saya berasal dari pria yang sangat kuat ini, yang merupakan seorang pejuang,” kata putrinya, berbicara di peluncuran Nelson Mandela Opus, sebuah buku besar tentang kehidupan dan perjalanannya dari pejuang antiapartheid sampai menjadi ikon perdamaian.

“Bahkan ketika ada saat-saat Anda dapat melihat bagaimana ia berjuang, namun semangat juang masih ada bersamanya.” (AFP/Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home