Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 10:52 WIB | Senin, 17 Oktober 2016

Bangladesh Eksekusi Seorang Pemimpin Ekstremis

Ilustrasi: Militer Bangladesh berjaga di lokasi serangan teror di ibu kota Dhakka, yang diduga dilakukan oleh Jamyatul Mujahideen Bangladesh (JMB) pada 1 Juli 2016 yang menewaskan 20 orang, termasuk warga asing. (Foto: Dok satuharapan.com/Ist)

DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Keamanan di kota selatan Bangladesh, Minggu (16/10), diperketat menjelang eksekusi seorang ekstremis senior yang kelompoknya dikaitkan dengan pembunuhan sandera asing, ungkap kepolisian.

Asadul Islam, pemimpin Jamayetul Mujahideen Bangladesh (JMB), yang juga dikenal dengan nama Arif, dijadwalkan dieksekusi di Khulna setelah Mahkamah Agung mempertahankan putusan hukuman matinya pada Agustus atas insiden ledakan yang menewaskan dua hakim pengadilan rendah pada 2005.

Bangladesh menuding JMB atas serangan yang terjadi pada 1 Juli di sebuah restoran kelas atas di Dhaka.

Serangan tersebut menewaskan 22 orang, yang sebagian besar adalah sandera asing.

Pasukan keamanan sejak saat itu telah meluncurkan aksi penumpasan mematikan terhadap ekstremis yang terkait dengan serangan itu, menembak hampir 40 orang, termasuk pemimpin barunya, Tamim Chowdhury, yang merupakan warga Kanada keturunan Bangladesh.

Setelah serangan, beberapa pengadilan juga mempercepat penuntutan terhadap para Islamis. Beberapa di antaranya sudah menghadapi hukuman mati.

“Waktu sementara untuk eksekusi ini adalah pada 16.30 GMT (menjelang tengaj malam WIB, Red) . Kami telah meningkatkan keamanan di seluruh kota,” ujar Komisaris Kepolisian Khulna, Nibhas Chandra Majhi, kepada AFP.

Majihi mengatakan bahwa ratusan polisi dan Batalion Cepat Tanggap (Rapid Action Battalion/RAB) elite sudah dikerahkan di Khulna guna mencegah terjadinya aksi kekerasan.(AFP/Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home