Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 16:23 WIB | Selasa, 11 Oktober 2016

Banjir Ekstrem Diprediksi Akan Sering Landa New York

Ilustrasi. Akibat badai Shandy membuat permukaan air laut akan lebih tinggi, artinya lebih sering banjir. (Foto: nydailynews.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Banjir ekstrem akibat badai dahsyat seperti Badai Sandy pada 2012, diprediksi akan meningkat tajam dalam beberapa dekade mendatang di kawasan New York City, menurut laporan tim peneliti, Senin (10/10).

Menggunakan model komputer untuk memadukan kenaikan permukaan air laut dan banjir rob, yang dipicu oleh siklon, tim peneliti menemukan fenomena alam tersebut akan semakin sering terjadi dalam beberapa tahun ke depan.

Skenario terburuknya adalah frekuensi (banjir) akan melonjak 17 kali lipat hingga 2100, menurut penelitian yang dirilis di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences edisi 10 Oktober.

Paling tidak, frekuensi siklon akan meningkat tiga hingga empat kali lipat menurut prediksi dalam penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Universitas Princeton, Universitas Rutgers dan Woods Hole Oceanographic Institution.

Badai Sandy menyebabkan banjir rob setinggi tiga meter di sepanjang daerah pesisir New York dan New Jersey, dan dianggap sebagai siklon terparah kedua sepanjang sejarah Amerika Serikat, menyebabkan kerugian sekitar 71 miliar dolar Amerika (setara Rp 924,24 triliun) dan merenggut 157 korban jiwa. Badai terparah di AS adalah Katrina yang menerjang pada 2005.

Berdasarkan kondisi kenaikan permukaan air laut pada tahun 2000, badai seperti Sandy semestinya menerjang setiap sekitar 400 tahun sekali, menurut hasil penelitian tersebut.

Namun, kenaikan permukaan air laut diprediksi bakal meningkat signifikan dalam beberapa dekade mendatang, dan badai kemungkinan juga semakin ekstrem akibat pemanasan global.(AFP/Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home