Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Reporter Satuharapan 08:29 WIB | Selasa, 03 Januari 2017

Banyuwangi Percepat Sambungan Fiber Optik ke Seluruh Desa

Menkominfo Rudiantara dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menekan tombol bersama untuk peresmian smart kampung di Kali Bendo, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (31/5/2016). Smart kampung merupakan program yang digagas Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan kualitas layanan publik di desa-desa. (ANTARA FOTO/ Budi Candra Setya)

BANYUWANGI, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan percepatan sambungan fiber optik ke seluruh desa di kabupaten tersebut. Langkah itu dilakukan untuk mempercepat pelayanan publik di tingkat desa. Untuk mewujudkan percepatan sambungan tersebut, Pemkab Banyuwangi menandatangani nota kesepahaman dengan PT Indonesia Comnets (ICON) Plus, perusahaan penyedia dan pengembang jasa teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Banyuwangi telah menjalankan program”Smart Kampung”, program pengembangan desa terintegrasi yang memadukan antara penggunaan TIK berbasis serat optik, peningkatan kualitas pelayanan publik, kegiatan ekonomi produktif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan. ”Syarat Smart Kampung adalah ketersediaan TIK sebagai tulang punggung percepatan pelayanan publik di tingkat desa, sehingga kita butuh fiber optik sampai ke desa-desa,” kata Anas, seperti dilaporkan banyuwangikab.go.id.

Sebagai kabupaten terluas di Pulau Jawa, Anas menjelaskan jarak desa dan pusat kota bisa sangat jauh. Waktu tempuh dari desa terujung ke pusat kota bisa mencapai 3 jam. Luas Banyuwangi yang 5.700 kilometer persegi kerap membuat pelayanan publik banyak memakan biaya. Warga yang membutuhkan dokumen kependudukan harus menuju kantor kecamatan atau pusat kota yang jauh lokasinya.

”Dengan Smart Kampung, urusan itu diselesaikan di tingkat desa. Tapi tentu butuh jaringan TIK yang kuat karena yang berjalan adalah datanya, bukan orangnya. Saat ini sebagian desa sudah menerapkan Smart Kampung, termasuk yang cukup jauh dari pusat kota seperti di Kecamatan Genteng, Muncar, dan Glenmore. Juga ada di Kecamatan Licin dan Wongsorejo. Memang belum semua, baru sekitar 44 desa, oleh karena itu tahun depan kita tuntaskan 145 desa harus sudah tersambung fiber optik,” kata Anas.

Percepatan pemasangan infrastruktur teknologi informasi ini, kata Anas, juga sebagai salah satu  cara pemerintah meningkatkan daya saing daerah, selain membangun infrastur jalan, jembatan, dan bandar udara. ”Infrastruktur TIK ini tidak hanya berfungsi untuk mempercepat pelayanan publik, tapi juga meningkatkan daya saing warga desa secara umum, karena bisa dimanfaatkan untuk belajar, berbisnis, menambah jejaring, dan sebagainya,” dia menambahkan.

Pelaksana tugas Direktur Niaga PT ICON Plus Ardian Kholid mengatakan, pihaknya optimistis target 145 desa tersambung fiber optik bisa tuntas pada tahun depan. Percepatan itu dimungkan karena memanfaatkan instalasi tiang listrik PLN yang tersedia.

Saat ini, kata Ardian, fiber optik merupakan satu-satunya jaringan tercepat dalam menghadirkan konektivitas. Kecepatannya mencapai 5 Mbps di tiap desa sangat bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi desa.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan pariwisata Banyuwangi, saat ini PT ICON juga  mengembangkan aplikasi Augmented Reality (AR) Banyuwangi In Your Hand yang dapat diunduh di Play Store. Aplikasi ini memberi kemudahan navigasi bagi siapa saja yang berkunjung ke Banyuwangi. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home