Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 16:12 WIB | Rabu, 04 Februari 2015

Basuki Desak Dishub Segera Jalankan Revitalisasi Angkutan Umum

Terminal Bus Manggarai Jakarta Selatan menjadi rute percobaan revitalisasi angkutan umum. (Foto : Dok Satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana terus melakukan inovasi terhadap sistem transportasi massal, salah satunya dengan menerapkan sistem revitalisasi angkutan umum.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau yang akrab disapa Ahok, pada Rabu (4/2) menggelar rapat koordinasi bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta untuk melaksanakan sistem modern. Ahok mendesak agar Dishub segera melakukan uji coba revitalisasi angkutan umum selambat-lambatnya tiga bulan dihitung mulai bulan ini. 

Dalam sistem baru itu, rencananya sopir dan kernet bus tidak akan dibayar per setoran lagi, namun dibayar per kilometer. Bus angkutan umum sesuai keinginan Ahok juga akan diintegrasi dengan PT Transjakarta sehingga manajemennya lebih baik.

“Dishub telah kami minta ada dua rute yang dibuat modern. Kami temukan ada dua rute cobaan, dari Tanah Abang sampai Manggarai dan Manggarai ke Blok M,” kata Ahok di Balai Kota.

Di jalur itu rencananya akan ada halte modern sesuai standar pemerintah. Ke depan, rute bus dengan sistem modern itu akan terkoneksi dengan aplikasi Jakarta Smart City. Diharapkan masyarakat akan lebih mudah mengakses informasi mengenai rute bus.

“Ini akan mempermudah untuk menemukan rute sehingga nanti masyarakat bisa mengakses dengan mudah ketepatan waktu bus datang, bus sampai, dan bus nomor berapa dia harus naik,” ujar Ahok.

Sampai saat ini, diakui Ahok baru bus Kopaja saja yang paling siap mengikuti sistem baru tersebut.

Menanggapi arahan Gubernur, Kepala Dishub DKI Jakarta Benjamin Bukit mengatakan sistem ini akan terlebih dahulu melalui uji coba, yakni di jalur S66 Kopaja, Manggarai – Blok M.

“Uji coba Pak Gubernur minta secepatnya, namun prediksi kami tiga bulan terhitung mulai dari sekarang. Kita sepakat supaya Gubernur mengetahui apa yang harus dilakukan masing-masing pihak. Dishub harus bagaimana, Transjakarta harus bagaimana, dan pihak indie (independen, Red) harus bagaimana,” kata dia.

Jika model ini berjalan dengan baik, Dishub berharap sistem ini akan menjadi embrio untuk diterapkan di daerah lain.

“Untuk manajemennya semua berkontrak di bawah Transjakarta. Dishub hanya memfasilitasi dari regulasi,” kata Benjamin. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home