Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 18:01 WIB | Senin, 16 Mei 2016

Bekraf Soroti Banyak Sektor UKM Kurang Tanggap Tren

Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Ricky Josep Pesik (batik hijau) saat memberi materi di Bukalapak Forum Indonesia Muda, di Balai Sarbini, Jakarta, hari Senin (16/5). (Foto: Prasasta WIdiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Ricky Josep Pesik, mengemukakan saat ini beberapa sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia ada yang kurang laku di pasaran, akibat kurang mengikuti tren.

“Pengusaha harus memperhatikan trend forecasting (apa yang sedang trend, red) kalau bisa skala internasional,  Bekraf menyajikan data para  pelaku ekonomi tradisional yang bekerja sama dengan ekonomi pasar. Bahwa produk-produk ekonomi indonesia banyak yang salah trend forecasting, karena tidak sesuai trend dunia,” kata Ricky saat memberi materi dalam Seminar Bukalapak Forum Indonesia Muda, di Balai Sarbini, Jakarta, hari Senin (16/5).

Ricky membeberkan data dari Bekraf sepanjang 2015  terdapat beberapa sektor kerajinan, dan mebel yang menurut dia tidak memperhatikan trend forecasting.

“Kita harus tahu dulu kalau produk kita ingin laku di pasar dunia itu ditentukan trend forecasting, tapi sebelum kita melihat pasar dunia kita (pengusaha, red) harus  tahu dahulu di level ASEAN (Asia Tenggara, red),” kata Ricky. 

Ricky menyarankan para pengusaha sektor UKM yang akan memasarkan produk ke skala mancanegara diharap mengaktifkan aplikasi BIIMA (BEKRAF`s Intellectual Property Rights Info in Mobile Apps) atau aplikasi yang dapat diterapkan di telepon pintar masa kini.

“Aplikasi ini berguna bagi sektor UKM yang ingin  mendapat jaringan dan informasi tentang kondisi pasar ekonomi kreatif baik di Indonesia maupun tingkat dunia,”  kata Ricky.

Ricky memberi saran sebaiknya generasi muda tidak hanya menghasilkan produk yang masuk kategori ranah pasar saja, karena akan terlalu biasa dan mudah tergerus persaingan bisnis.

“Produk Anda biarkan menjadi komoditas saja, dan tidak memiliki ciri khas artinya kalau Anda hanya menjadi komoditas maka akan cepat tersingkir,” kata Ricky.

Ricky mengibaratkan bila sebuah produk masuk ke dalam pasar sama artinya dengan menjadi penggembira. Padahal Indonesia tidak lagi butuh penggembira melainkan pengusaha yang mampu tampil sebagai pembangkit ekonomi dunia.

Ricky mengemukakan bahwa niat untuk mencetak calon-calon pengusaha kreatif berusia muda masih terus digalakkan Bekraf, karena itu dia memberi contoh kreativitas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang melakukan berbagai inovasi sehingga warga kedua kota tersebut terasa nyaman menghuni wilayahnya.

Tentang Seminar BukaLapak

Dalam kesempatan yang sama CEO bukalapak.com Achmad Zaky mengemukakan Forum Indonesia Muda (FIM) adalah sebuah forum independen yang telah berdiri sejak 2003, beranggotakan pemuda dan mahasiswa dari berbagai aktivitas, universitas, maupun lembaga kepemudaan di seluruh Indonesia, dengan cita-cita untuk membangun bangsa dengan semangat untuk berkontribusi bersama. Ini merupakan forum ke 20 (dua puluh) kalinya sejak pertama kali diadakan pada Juni 2003, dengan alumni sebanyak lebih dari 2000 orang yang tersebar di 33 provinsi.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home