Loading...
INSPIRASI
Penulis: Priskila Prima Hevina 01:00 WIB | Jumat, 20 Februari 2015

Berhenti Sejenak

Refreshing tak perlu mahal karena yang kita cari adalah kualitas perhentian itu.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Lampu  merah adalah sign berhenti sejenak pada traffic light yang tersebar di banyak perempatan jalan raya. Nyala merah memaksa kita menginjak rem, meski rasanya lebih ingin memutar/menginjak pedal gas lebih dalam. Kita yang terburu-buru mungkin merasa jengkel dengan sign lampu merah. Perjalanan harus berhenti, padahal waktu tidak mau menunggu.

Mau bagaimana lagi, traffic light memang diciptakan untuk membantu pengaturan lalu lintas. Berhenti di lampu merah bisa diartikan secara positif. Kita bisa menghirup nafas dalam-dalam guna memperbarui daya konsentrasi. Kita juga punya waktu untuk melirik situasi sekitar jalan yang sedang kita lalui, ada yang menarik di sana? Barangkali kita melihat deretan PMKS di sisi jalan, itu membuat kita sedikit menyadari fenomena sosial. Atau ada para PKL yang menggelar lapak dagangan di trotoar, mereka menyediakan pertolongan pertama bagi perut Anda yang keroncongan dalam perjalanan. Atau kalau beruntung kita disuguhi pepohonan rindang dari ruang terbuka hijau di area itu. Macam-macam pemandangan yang sayang jika dilewatkan dengan ngebut di jalan raya.

Berhenti sejenak itu diperlukan oleh tubuh. Pernah membaca statement bernada sindiran di media sosial yang seperti ini: ”Mungkin dia mulai lelah.” atau ”Mungkin dia butuh piknik.”? Kalimat-kalimat semacam itu dilontarkan kepada seseorang yang berlaku aneh, menyimpang, atau bertindak konyol. Padahal sebenarnya, kalimat tersebut juga berlaku untuk Anda dan saya. Lelah adalah pertanda kita memang harus beristirahat, piknik kadang diperlukan untuk menyegarkan kembali semangat yang mulai lesu.

Berhenti sebentar dari aktivitas kita, berhenti sejenak dari rutinitas! Kita manusia, bukan robot yang kerjanya dapat diforsir gila-gilaan. Ambilah waktu bersantai untuk melepas lelah. Berhenti sejenak di tempat yang tepat, supaya kita tidak merusak sistem. Kerjakan saja hobi lama kita untuk menciptakan relaksasi. Lakukan bersama orang-orang terkasih, pasti menyenangkan. Karaoke, berkebun, memasak di rumah, itu bisa melibatkan seluruh anggota keluarga. Sederhana saja jika tak ada budget liburan ke luar kota. Refreshing tak perlu mahal karena yang kita cari adalah kualitas perhentian itu.

Tenang, kita tidak akan dibuat rugi jika mengambil waktu berhenti. Sebab berhenti pun ada batasnya, seperti judul tulisan ini ”Berhenti Sejenak” dan bukan ”Berhenti Selamanya.” Lampu merah saja memiliki limit waktu sekian puluh detik, lalu berubah menjadi lampu hijau yang mengizinkan kita melanjutkan perjalanan. Jika sudah cukup fresh, silakan melanjutkan aktivitas!

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home