Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 14:36 WIB | Jumat, 08 April 2016

Beri Arahan ke Kepala Daerah, Jokowi Singgung Panama Papers

Ilustrasi. Panama Papers. (Foto: BBC)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo menyinggung masalah isu Panama Papers–dokumen yang memperlihatkan kejahatan pajak dari sejumlah tokoh dunia–saat memberikan  pengarahan kepada kepala daerah di Istana Negara, Jakarta Pusat, hari Jumat (8/4).

Singgungan tersebut disampaikan Jokowi dengan mengaitkannya dengan rencana keterbukaan di bidang perbankan internasional pada tahun 2017-2018 mendatang.

"Siapapun simpanan sudah dibuka total, meski kedahuluan oleh Panama Papers," kata Jokowi di hadapan seluruh kepala daerah dari penjuru Tanah Air.

Dia mengaku telah memiliki data terkait simpanan warga negara Indonesia yang berada di luar negeri sebelum dokumen firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca, bocor dan dipublikasi di media massa, hari Senin (4/4) lalu.

"Tapi sebelum Panama pun saya sudah punya satu bundle nama-nama. Bapak simpan di Swiss saya tahu, bapak simpan di Singapura saya tahu," kata Presiden.

Dia menegaskan, Panama Papers merupakan contoh keterbukaan dunia yang harus dihadapi masyarakat. “Mau tidak mau, siap tidak siap harus kita hadapi. Tapi kita harus mempersiapkan dan memperbaiki diri,” ujar Jokowi.

Bocornya dokumen firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca, membuat geger dunia saat ini atau dikenal dengan nama Panama Papers. Di dalamnya terdapat dokumen berisi data perusahaan-perusahaan bayangan (offshore) yang digunakan untuk menyembunyikan uang dan menghindari pajak.

Dokumen itu menggegerkan dunia karena menyangkut praktik-praktik kejahatan finansial yang diduga turut dilakukan oleh beberapa pemimpin dunia.

Tempo menjadi satu-satunya media di Indonesia yang mendapat data bocoran Panama Papers dari organisasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), yang sebelumnya didapat sumber anonim dari surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung. Kurang lebih 400 jurnalis dari 100 media di berbagai negara terlibat dan telah melakulan proses verifikasi sebelum mempublikasikannya pada hari (4/4).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home