Loading...
SAINS
Penulis: Kartika Virgianti 07:44 WIB | Sabtu, 24 Agustus 2013

Bernyanyi dalam Paduan Suara Bisa Jadi Terapi Mengurangi Stres

Bernyanyi dalam paduan suara (ilustrasi: sjsu.edu)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Bernyanyi dalam paduan suara atau grup vokal terbukti secara ilmiah mengurangi stres, meredakan kecemasan, dan meningkatkan endorfin (hormon perasaan bahagia). Ketika Anda bernyanyi, getaran musik bergerak di seluruh tubuh, mengubah suasana emosional dan fisik.

Bernyanyi secara kelompok, bagi yang menyukainya, merupakan kegiatan yang sangat menggembirakan dibanding yang lainnya. Dibutuhkan hal sangat intim, yaitu suara dalam diri Anda, yang akan dibagi ke ruangan penuh orang. Ini sesuatu yang mendebarkan, harmoni.

Jadi, tidak heran jika kegiatan paduan suara atau vokal grup terus meningkat peminatnya. Menurut Chorus America, 32,5 juta orang dewasa bernyanyi dalam paduan suara. Naik 10 juta orang selama enam tahun terakhir.

Banyak orang langsung berpikir koor gereja ketika berbicara tentang paduan suara, tetapi terdapat lebih dari 270.000 paduan suara di seluruh negara. Mereka juga meliputi grup vokal lagu rohani, paduan suara seperti dalam serial drama musikal Glee, sampai kelompok vokal amatir, bahkan sudah banyak kelompok vokal di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, kampus, universitas, dan sebagainya.

Akibat begitu populer grup vokal grup dan semakin banyak peminatnya, para pakar telah bekerja keras berusaha menjelaskan mengapa hal ini seperti memiliki efek memberi energi pada orang-orang. Peneliti menemukan bahwa bernyanyi mirip minum obat penenang, menenangkan saraf sekaligus membangkitkan semangat.

Kegembiraan mungkin datang dari endorfin, hormon yang dilepaskan dari bernyanyi, yang berhubungan dengan perasaan bahagia. Atau, mungkin dari oksitosin, hormon lain yang dilepaskan selama bernyanyi, yang terkait dengan berkurangnya kecemasan dan stres. Oksitosin juga meningkatkan rasa saling percaya dan ikatan, yang mungkin telah dijelaskan pada banyak studi bahwa bernyanyi mengurangi perasaan depresi dan kesepian.

Sebuah penelitian terbaru mencoba mencari tahu bahwa "musik berubah sebagai alat kehidupan sosial". Kesenangan yang berasal dari bernyanyi bersama adalah hadiah evolusi bagi kita untuk mengeratkan kerjasama. Menarik kita keluar dari "gua-gua kesendirian".

Manfaat bernyanyi yang teratur akan berdampak secara kumulatif. Dalam sebuah penelitian, penyanyi ditemukan memiliki kadar kortisol lebih rendah, menunjukkan stres yang lebih rendah. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa denyut jantung kita mungkin ikut bersinkronisasi selama bernyanyi dalam kelompok, hal ini bisa menjelaskan mengapa bernyanyi bersama kadang-kadang terasa seperti meditasi kelompok yang terarah.

Penelitian juga menemukan bahwa bernyanyi selain mengurangi kecemasan juga bisa berkontribusi bagi kualitas hidup. Dr. Julene K. Johnson, peneliti yang difokuskan pada penyanyi tua, lima tahun baru-baru ini memulai meneliti bernyanyi kelompok sebagai metode terjangkau untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para lanjut usia.

Kabar baiknya ternyata kita bahkan tidak perlu menjadi seorang penyanyi profesional untuk menuai hasil positif dari bernyanyi. Menurut penelitian pada 2005, paduan suara dapat menghasilkan kepuasan dan sensasi terapi bahkan ketika suara yang dihasilkan oleh instrumen vokal kita adalah kualitas biasa-biasa saja.

Seorang penulis asal New York, Amerika Serikat, Stacy Horn pernah bergabung paduan suara ketika berusia 26 tahun dan pada saat itu ia mengaku dalam kondisi depres. Ia bernyanyi dalam paduan suara untuk Natal dan merasakan pengalaman begitu gembira yang tidak pernah terlupakan.

Jika ingin menemukan kelompok paduan suara untuk bergabung, Anda selalu bisa mencarinya di mesin pencari di internet.Tambahkan nama kota untuk menemukan lebih banyak. Bernyanyi dalam paduan suara lebih murah daripada terapi, dan tentunya lebih menyenangkan daripada bekerja.

Ini adalah satu hal dalam hidup yang membuat kita merasa lebih baik. Bahkan, ketika harus berlelah-lelah karena latihan bernyanyi tersebut, pada akhir malam Anda akan merasakan berjalan keluar bagaikan layang-layang terbang tinggi, hal ini karena hormon endorfin dan juga niat baik. (ideas.time.com)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home