Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 16:26 WIB | Jumat, 23 Agustus 2013

Besok Pemerintah Mulai Terapkan Paket Stimulus Ekonomi

Besok Pemerintah Mulai Terapkan Paket Stimulus Ekonomi
Hatta Rajasa (foto: Dedy Istanto)
Besok Pemerintah Mulai Terapkan Paket Stimulus Ekonomi
Chatib Basri (foto: Putu Ayu B.Lova)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyelesaian proyek-proyek di bidang keuangan yang masih berjalan saat ini akan diupayakan dipercepat langkah-langkah penyelesaiannya. Penyelesaian ini merupakan salah satu dari beberapa langkah nyata bagian dari paket kebijakan baru dari pemerintah untuk penyelamatan ekonomi Indonesia.

Hari Jumat (23/8) pemerintah sudah mengumumkan paket stimulus ekonomi. Sedianya pengumuman akan dibacakan Presiden SBY, akhirnya dibacakan bergantian oleh Hatta Rajasa dan Menteri Keuangan, Chatib Basri turut hadir Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, serta unsur komunitas ekonomi, dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).

Paket-paket pemulihan ekonomi yang dipilih dan akan dilakukan pemerintah, yang pertama yakni paket yang berhubungan dengan nilai rupiah yang diharapkan stabil sejalan dengan neraca transaksi berjalan.

Langkah yang ditempuh saat ini antara lain mendorong ekspor dan pengurangan pajak di sektor padat karya. Kedua, penurunan impor migas karena biodiesel dapat mengurangi konsumsi solar dari impor. Selanjutnya, pajak impor barang mewah seperti mobil, dan barang-barang industri otomotif lainnya. Yang terakhir adalah perbaikan impor pada bidang energi dan sumber daya mineral.

Kedua, paket untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, yakni dengan adanya target pertumbuhan ekonomi yang intensif maka defisit fiskal akan berada pada kisaran 2,38.

“Pemerintah akan memberikan insentif dengan tetap memastikan defisit fiskal kita berada pada kisaran 2,38 persen. Pemerintah memastikan pembiayaan APBN-P 2013 dalam kondisi aman," ujar Hatta.

Paket ketiga terkait langkah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menjaga tingkat inflasi. "Untuk mengatasi inflasi, maka pemerintah akan mengubah tata niaga, seperti daging sapi dan hortikultura, dari pembatasan kuota ke makanisme harga,” Menko Perekonomian menambahkan.

Paket keempat adalah pada sektor investasi. Langkah-langkah yang ditempuh pemerintah seperti menyederhanakan izin dengan mengefektifkan pelayanan satu pintu, menyederhanakan jenis-jenis perizinan investasi. “Saat ini sudah dirumuskan penyederhanaan izin migas dari 69 jenis perizinan menjadi hanya delapan jenis perizinan," Hatta menambahkan.

Sementara menurut kepala negara, seperti dibacakan Hatta Rajasa, kebijakan paket penyelamatan ekonomi Indonesia yang sedianya akan dikerjakan mulai Sabtu (24/8) ini memiliki beberapa sasaran utama yang hendak dicapai yang terdiri dalam tiga bagian utama, antara lain adalah paket mengatasi defisit neraca berjalan dan stabilisasi nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), selanjutnya yakni menjaga pertumbuhan ekonomi lewat realisasi ekonomi dan daya beli rakyat, yang terakhir yakni mencegah kemungkinan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Hatta mengatakan bahwa pemerintah akan mempercepat program investasi yang berbasis agrobisnis dengan tax holiday dan allowance, selain itu guna peningkatan investasi, pemerintah mempercepat kontrak yang berkaitan dengan unsur-unsur strategis seperti migas, pertambangan dan infrastruktur.

Dengan adanya langkah-langkah kemudahan di sektor investasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan daya beli masyarakat, sehingga harus didukung dengan kebijakan moneter yang tepat dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga iklim dunia usaha akan terjaga dan realistis pada kuartal III dan kuartal IV Tahun Anggaran 2013.

Sementara itu Chatib Basri mengatakan bahwa tujuan dari realisasi paket ini yakni dari sisi fiskal salah satunya mengatasi defisit transaksi berjalan (neraca pembayaran). Sebab, hingga kuartal II-2013, posisi defisitnya relatif tinggi. Chatib menamakan paket stimulus ekonomi ini sebagai additional deduction. Artinya adalah industri padat karya dan berorientasi ekspor, dalam hal biaya buruhnya akan mengalami penambahan pengurangan pajak. Otomatis, biaya produksi dari industri padat karya ini akan menurun.

Presiden berpesan agar setelah kebijakan ekonomi ini diputuskan, maka kebijakan yang telah dirumuskan ini dapat segera dilaksanakan. Presiden meminta menteri-menteri terkait dapat memastikan kebijakan ini berjalan. Pun menjadikan interaksi antara dunia usaha dan Pemerintah dijalankan. (presidenri.go.id/setkab.go.id)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home