Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 17:49 WIB | Selasa, 26 Agustus 2014

Bidang Infrastruktur, Jokowi-JK Siapkan Program Satu Tahun

Deputi Tim Transisi Jokowi-JK bidang infrastruktur, Akbar Faisal. (Foto: partainasdem.org)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla bidang infrastruktur, Akbar Faisal menyampaikan telah menyiapkan program kerja untuk tiga bulan dan satu tahun pasca-pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2014, Senin (20/10) mendatang.

"Sudah banyak program kerja yang kita siapkan, baik itu program untuk tiga bulan maupun satu tahun ke depan," ucap Akbar saat dijumpai di Kantor Transisi Jokowi-JK, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/8).

Akbar pun memaparkan beberapa program kerja yang telah dipersiapkannya bersama Tim Transisi Jokowi-JK bidang infrastruktur.

"Misalnya, kami sedang melihat masalah listrik di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Di sana, listrik yang bisa dipenuhi untuk Pulau Jawa, Madura, dan Bali, hanya enam persen, ini akan jadi salah satu fokus kami.

Lalu kami juga bahas masalah air di Provinsi Lampung," kata dia.

"Terus soal bandara dan jalur kereta api dari Manggarai menuju bandara. Sedangkan untuk perumahan, kami telah baca dan temukan banyak tumpang tindih aturan. Oleh karena itu banyak hal yang harus kita persiapkan," Akbar menambahkan.

Menurut politisi Partai Nasdem itu, hal-hal yang telah disebutkannya tadi telah dibicarakan dan dilaporkan pada Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih periode 2014-2019, JK.

"Selain itu kami juga telah bicarakan perihal formulasi arsitektur kabinet dan sebagainya dengan Pak JK," ucap dia.

Menurut Akbar, JK sangat memahami persoalan. Selain karena pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009, JK ingin menyelesaikan beberapa pekerjaan yang belum terealisasikan.

"Misalnya listrik sepuluh ribu megawatt," ia menjelaskan.

Pindah Lahan

Terkait opsi pemindahan lahan, Akbar menyampaikan tengah memetakan hal tersebut.

"Ini sisa infrastruktur summit. Bayangkann saja, nilai proyeknya 20 triliun rupiah terhambat karena yang awalnya sekitar 25 miliar rupiah. Ini kan lucu, dan butuh terobosan. Dalam bidang saya, ini akan jadi target utama blusukan Jokowi guna melihat duduk persoalannya," ungkap Deputi Tim Transisi Jokowi-JK bidang infrastruktur itu.

Meski begitu, dirinya hingga saat dirinya belum menyampaikan konsep tersebut pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Tiap presiden memiliki konsep masing-masing. Mungkin ke depannya kita akan jalin komunikasi, guna meminta masukan atau tidak, saya belum tahu," tutup Akbar.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home