Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 14:53 WIB | Rabu, 21 Oktober 2015

BMKG Deteksi 41 Titik Panas di Bangka Belitung

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. (Foto: Dok.satuharapan.com)

PANGKALANPINANG, SATUHARAPAN.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pangkalpinang mendeteksi 41 titik panas atau "hotspot" sebagai indikasi awal kebakaran lahan dan hutan yang tertangkap Satelit Terra dan Aqua di Kepulauan Bangka Belitung.

"Sebagian besar sebaran titik panas terpusat di Kabupaten Bangka Selatan dengan 14 titik," kata Staf Koordinator Unit Analisis BMKG Pangkalpinang, Akhmad Fadholi, di Pangkalpinang, hari Rabu (21/10).

Ia menjelaskan bahwa sebanyak 14 titik di Bangka Selatan itu tersebar di Kecamatan Payung dan Lepar Pongok masing-masing terdeteksi satu titik, Simpang Rimba empat titik, Toboali dua titik dan di Kecamatan Air Gegas enam titik panas.

"Titik panas itu dapat berubah sewaktu-waktu tergantung suhu udara dan aktivitas pembakaran lahan pada saat kemarau," katanya.

Sementara itu, di Kabupaten Bangka Tengah, hotspot terdetiksi sebanyak 11 titik yang tersebar di Kecamatan Koba enam titik dan Sungai Selan terdeteksi lima titik panas.

"Sedangkan di Kabupaten Bangka titik panas terdeteksi 11 titik juga yang tersebar di Kecamatan Puding Besar sebanyak tiga titik, Riau Silip tujuh titik dan di Kecamatan Belinyu terpantau satu titik," katanya.

Kemudian di Kabupaten Bangka Barat titik panas terpantau sebanyak dua titik yang terdeteksi di Kecamatan Jebus, sedangkan di Kabupaten Belitung Timur titik panas terpantau hanya satu titik saja, yakni di Kecamatan gantung.

"Kemudian di Kabupaten Belitung titik panas terdeteksi sebanyak dua ntitik yang tersebar di Kecamatan Membalong dan Selat Nasik masing-masing terpantau satu titik panas," katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan, untuk mengurangi polusi udara yang akan merugikan kesehatan masyarakat lainnya.

"Kami berharap masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan, karena api akan sulit ditangani seiring kecepatan angin selama musim kemarau ini cukup kencang," katanya.(Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home