Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 16:17 WIB | Minggu, 07 Juli 2019

BNPB Mengenang Pahlawan Kemanusiaan Sutopo Purwo Nugroho

Sutopo Purwo Nugroho bertemu dan berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, 5 Oktober 2018. (Foto: Setkab)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho berpulang setelah sempat berjuang melawan penyakit kanker paru-paru stadium 4B yang dideritanya sejak akhir 2017. Kabar duka tersebut disampaikan oleh istri Sutopo, Retno Utami Yulianingsih dari Rumah Sakit St Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, Tiongkok, Minggu (7/7).

Putra dari pasangan Suharsono Harsosaputro dan Sri Roosmandari ini berpulang sekitar pukul 02.20 waktu Guangzhou, atau sekitar pukul 01.20 WIB. Selain meninggalkan seorang istri, Sutopo juga meninggalkan dua anak laki-laki, yakni; Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho dan Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho.

Dijadwalkan jenazah dipulangkan ke Tanah Air dan tiba pada hari Minggu 7 Juli pukul 20.30 WIB di Bandara Soekarno Hatta untuk disemayamkan di rumah duka di Raffles Hill I-6 No 15 Cibubur. Kemudian jenazah akan diterbangkan ke Solo melalui Bandara Soetta pada hari Senin 8 Juli pukul 05.20 WIB untuk selanjutnya dimakamkan di tempat kelahirannya di Boyolali.

Kepala BNPB, Doni Monardo, memerintahkan kepada seluruh staf untuk menyiapkan segala sesuatu terkait pemakaman. Doni juga meminta secara khusus agar penerimaan jenazah sang Pahlawan Kemanusiaan itu dapat diproses dengan pemakaman menggunakan tradisi kedinasan BNPB dan juga melibatkan unsur BPBD Boyolali dan Jawa Tengah.

“Pak Topo adalah pahlawan kemanusiaan yang telah ikut membesarkan nama BNPB sejak dibentuk tahun 2008. Pak Topo juga telah mengharumkan nama Indonesia dalam sejumlah karyanya, antara lain penghargaan tertinggi yang diterima Pemerintah RI di Baku Azerbaijan dari PBB di Bidang Inovasi Kebencanaan melaui ‘Petabencana’,” Doni mengungkapkan.

Sutopo meninggalkan Tanah Air menuju Guangzhou, Tiongkok, untuk menjalani pengobatan sejak 15 Juni 2019. Menurut dokter, waktu pengobatan yang dijalani Sutopo seharusnya memakan waktu selama 30 hari. Tetapi, Sutopo telah dipanggil terlebih dahulu sebelum menyelesaikan pengobatannya tersebut.

Di Mana pun, Kapan pun, Hadir Memberikan Informasi Bencana

 Informasi terakhir, kanker yang dideritanya telah menyebar ke otak, tulang, dan beberapa organ vital tubuh lainnya.

Dalam menjalankan tugas sebagai pahlawan kemanusiaan dan informan andalan BNPB, Sutopo selalu tampil dengan penuh totalitas dalam memberikan informasi kebencanaan. Contohnya, ketika Indonesia dilanda bencana bertubi-tubi pada tahun 2018, seperti gempa bumi beruntun di NTB, gempa bumi disusul tsunami dan likuifaksi yang dahsyat di Sulawesi Tengah, dan tsunami senyap di Selat Sunda.

Bencana tersebut menimbulkan banyak jatuh korban jiwa dan dampak kerugian mencapai puluhan triliun rupiah. Pada saat yang bersamaan, sesungguhnya, pada tahun 2018 Sutopo juga sedang berjuang untuk tetap hidup di tengah sakit kanker paru-paru yang menggerogoti tubuhnya.

Selain berjuang melawan penyakit kanker stadium 4B, ia juga tidak menyerah melawan berbagai berita yang simpang siur dan informasi bohong alias hoaks terkait bencana melalui media sosial yang ia kelola secara pribadi, dan tentunya melalui siaran pers bersama para awak media semasa hidup.

Selama proses pengobatan kemoterapi di Indonesia, Sutopo selalu langsung kembali ke kantor untuk memberikan konferensi pers. Di rumah sakit ia membuat siaran pers dan menyebarkan ke ribuan wartawan yang dikelolanya dalam grup WhatsApp bernama Wapena dan Medkom 1-7.

Sutopo juga sering menyelenggarakan konferensi pers di kediamannya ketika bencana terjadi pada akhir pekan. Di mana pun dan kapan pun, Sutopo selalu hadir untuk mengabarkan informasi bencana di Tanah Air. Selain pernah melakukan wawancara dengan media di rumah, ia juga melayani awak media di halaman rumah sakit, di mal, atau bahkan pernah di TPU Pondok Rangon saat ia sedang melayat, dan sebagainya

Media dan masyarakat selalu menunggu penjelasan Sutopo setiap saat terjadi bencana. Banyak media dan masyarakat yang membutuhkan informasi secepat mungkin. Apa yang dilakukan Sutopo selama ini dengan memberikan pernyataan resmi dan menjelaskan kejadian dan penanganan bencana menjadi wujud bahwa negara hadir di tengah masyarakat dalam kondisi apa pun.

Pria kelahiran Boyolali, 7 Oktober 1969 itu mencintai pekerjaaannya sebagai juru bicara BNPB. Ia juga selalu bekerja dengan passion sehingga kariernya meningkat dalam waktu yang singkat.

Sutopo selalu berpesan dalam setiap kesempatan, “Kita jangan besar karena jabatan tapi di mana pun kita ditempatkan besarkan jabatan itu.”

Dedikasi Sutopo sebagai aparatur sipil negara yang berprestasi telah dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang ia raih sejak tahun 2012, baik untuk individu maupun untuk unit kerja yang dipimpinnya, yaitu Pusat Data Informasi dan Humas BNPB. Meski hampir semua penghargaan itu atas nama pribadi, bagi Sutopo semua penghargaan itu ia didedikasikan untuk BNPB.

Penghargaan yang Dicapai Tahun 2018 dan Tahun 2019

Pada tahun 2018, Sutopo menerima penghargaan The First Responder Asia dari The Strait Times, Singapura;  The Most Inspirational Aparat Sipil Negara (ASN), dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB); Communicator of the Year 2018, dari Kementerian Komunikasi dan Informasi; Pegawai Sipil Negara (PNS) Inspiratif  Terfavorit 2018, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB; Outstanding Spokeperson of the Year 2018, dari dari Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC).

Selain itu, tercatat ia menerima penghargaan Pejabat Tinggi Pratama Teladan, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB); Tokoh Komunikasi Kemanusiaan, dari Kementerian Komunikasi dan Informasi; Human Initiative Award 2018, dari PKPU; Tokoh Teladan Anti Hoax, dari Mafindo; Humas Pemerintah Terbaik, dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas Indonesia); Inspirator Terbaik Penyintas Kanker Paru, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI); IAGI Award 2018, dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI); dan PNS Inspiratif 2018, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB).

Pada tahun 2019, ia menerima Obsesion Award 2019 Kategori Best Bureaucrats, dari Obsession Media Group (OMG); Tokoh Perubahan Republika 2018, dari Republika; Public Relation Berkinerja Cemerlang, dari Majalah PR Indonesia; dan Liputan6 Awards 2019 Kategori Pengabdian Masyarakat, dari SCTV.

Kini, sang informan andalan BNPB telah berpulang. Pahlawan kemanusiaan itu akan selalu dikenang. Selamat jalan, Pak Topo. Beristirahatlah dengan tenang di sisi-Nya. Doa kami menyertaimu. (bnpb.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home