Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 14:36 WIB | Kamis, 21 April 2016

Boko Haram Makin Intensif Kerja Sama dengan ISIS

Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-bangsa, Samantha Power beberapa saat setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Chad, Idriss Deby di N’Djamena, Chad, hari Rabu (20/4). (Foto: nytimes.com).

N’DJAMENA, SATUHARAPAN.COM – Pejabat Senior Militer Amerika Serikat yang memimpin pasukan Perdamaian di Afrika, Brigadir Jenderal Donald Bolduc memperingatkan bahwa organisasi Boko Haram yang ada di Afrika makin mengintensifkan  kerja sama dengan organisasi ekstremis lainnya, Islamic State Iraq and Syria atau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS/NIIS).

Donald menjelaskan contoh ancaman tersebut –  seperti diberitakan New York Times, hari Kamis (21/4) – saat menyertai kunjungan resmi kenegaraan Samantha Power dengan Presiden Chad, Idriss Deby di N’Djamena, Chad, hari Rabu (20/4).

“Kami berharap dalam kunjungan di Afrika kali ini dapat memberi pengaruh dan penguatan dalam menghadapi kelompok ekstremisme, dan bersama pemimpin Afrika lainnya menciptakan kedamaian,” kata Donald.   

Donald memberi contoh ancaman nyata bagi perdamaian di Afrika yakni saat pihak keamanan Chad mengamankan satu truk yang membawa senjata dan diduga kuat merupakan persediaan amunisi militer bagi pasukan Boko Haram.

Donald menjelaskan tujuan kedatangan Samantha Power ke Chad yakni dalam rangka memberi perhatian dengan beberapa negara Afrika (Kamerun, Nigeria, dan Chad) yang penduduknya mengalami kesengsaraan akibat Boko Haram.

“Dalam perbincangan antara Samantha Power dan Presiden Chad juga menggarisbawahi aksi ekstremisme dapat terjadi di negara-negara dengan kondisi perekonomian lemah,” kata Donald.

Donald menyampaikan pesan kepada Presiden Chad saat ini Amerika Serikat memberi perhatian khusus dalam penyebaran ekstermisme di Afrika.

“Dalam beberapa tahun benua Afrika menjadi tempat tumbuhnya ekstremisme yang mengatasnamakan Islam. Amerika Serikat melihat bahwa kemunculan Boko Haram, dan saat ini ISIS memiliki akar yakni disparitas ekonomi dan penderitaan yang harus diatasi secara bersama-sama oleh bantuan banyak negara,” Donald menambahkan.

Sehari sebelumnya seperti diberitakan situs berita Kamerun, Camerpost.com, Samantha Power bertemu Presiden Kamerun, Paul Biya dan Menteri Pertahanan Kamerun, Joseph Beti Assomo.

Samantha mengemukakan Amerika Serikat akan memberikan 40 juta dolar (Rp 35,55 miliar) untuk bantuan kemanusiaan bagi negara-negara di kawasan Danau Chad, Afrika.

“Bantuan tersebut diberikan kepada orang-orang yang hidupnya  terkena dampak kekerasan Boko Haram,” kata Samantha.

Samantha mengemukakan AS berkomitmen bekerja dalam skala militer dan kemanusiaan.

Samantha  mengatakan untuk menggempur Boko Haram harus diupayakan dari berbagai bidang.

“Keluhan dari negara-negara yang terdampak aksi ekstremisme Boko Haram harus diatasi, saat ini harus ada kesamaan kemauan dari para pemimpin negara-negara Afrika untuk melindungi  hak asasi manusia dari kelompok ekstremis,” kata Samantha. (nytimes.com/camerpost.com).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home