Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta 08:53 WIB | Senin, 01 Juli 2013

Brazil Bantai Spanyol 3-0 Raih Juara Piala Konfederasi 2013.

Brazil Bantai Spanyol 3-0 Raih Juara Piala Konfederasi 2013.
Iniesta dijatuhkan dua pemain Brasil (foto-foto: www.fifa.com)
Brazil Bantai Spanyol 3-0 Raih Juara Piala Konfederasi 2013.
Pemain Spanyol tertunduk lesu karena kekalahan dari Brasil
Brazil Bantai Spanyol 3-0 Raih Juara Piala Konfederasi 2013.
Kegembiraan pemain-pemain Brasil
Brazil Bantai Spanyol 3-0 Raih Juara Piala Konfederasi 2013.
Neymar berhasil mencetak gol walau dikawal Pique

RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM – Tim nasional Brasil mempertontonkan permainan sepakbola yang sungguh mencengangkan mata di Stadion Maracana, Rio De Janeiro (30/6) malam waktu Brasil. Menurut analisis Ben Smith dari BBCSports.co.uk yang menyatakan bahwa kemenangan ini merupakan yang ketiga kalinya berturut-turut dan mengukuhkan Brasil sebagai juara Piala Konfederasi 2013.

Terlecut oleh lebih kurang 73,531 penonton yang membuat suasana stadion Maracana sungguh-sungguh bergemuruh, juara dunia sepakbola lima kali, Brasil menyiratkan bahwa seolah kemenangan 3-0 ini adalah kesiapan mereka untuk menggelar piala dunia 2014. Brazil pulalah yang berhasil mengatasi kemenangan beruntun Spanyol dalam 29 pertandingan sepakbola di tingkat internasional. Dua gol dari Fred menit ke-2 dan ke-49 dan satu dari Neymar menit ke-24 membuat publik tim berjuluk Samba terpuaskan.  

Menurut pengamatan BBCSports.co.uk Sergio Ramos dan Pique benar-benar membuat Spanyol menderita, karena Ramos gagal mengeksekusi penalti, sementara Gerard Pique dihukum kartu merah oleh wasit Kuijpers pada menit-77.

Saat peluit dibunyikan wasit Kuijpers penggemar Brasil bangga, apalagi regenerasi yang dilakukan pelatih Luis Felipe Scolari dianggap sukses karena David Luiz dan Thiago Silva yang masih berusia muda membuat lini belakang Brasil tangguh. Paulinho dan Neymar yang keduanya bermain di klub lokal Brasil, Santos FC, hampir dipastikan akan dipilih lagi sebagai pemain pada musim mendatang.  

Jalan-jalan di luar Stadion Maracana nampak kontras sebelum pertandingan. Karena demonstran yang masih melancarkan protes berada di tempat yang jauh dari stadion, dan gelombang demonstrasi tidak berhenti hingga menjelang pertandingan Brazil melawan Spanyol dimulai.

Menurut data statistik yang dimiliki bbcsports.co.uk Brazil tidak pernah kalah di kandangnya sendiri sejak tahun 1975, sementara kekalahan terakhir yang diderita Spanyol atas Brazil terjadi pada tahun 1934.

Pada pertandingan itu, umpan silang Hulk dari sisi kanan penyerangan Brasil disundul Neymar untuk memberi ruang bagi Fred menceploskan bola ke belakang jala Spanyol yang dijaga Casillas. Fred sempat kehilangan keseimbangan dan penguasaan bola tetapi bola terebut kembali ke kaki kanan Fred hingga melewati Casillas.

Spanyol yang biasanya kalem dan mengendalikan bola terkesan gugup karena beberapa kali Paulinho, gelandang bertahan Brasil, dapat memutus alur serangan Spanyol yang ada di sisi kanan Brasil, Brasil menekan Spanyol dengan menggunakan formasi yang biasanya digunakan Spanyol, sehingga analisis Ben Smith mengatakan bahwa Spanyol ibaratnya termakan strateginya sendiri “pagar makan tanaman”.

Susunan pemain Brasil dalam pertandingan tadi ; Julio Cesar; Dani Alves, Thiago Silva, David Luiz, Marcelo, Oscar, Dias, Paulinho (digantikan Hernanes menit 88), Fred (digantikan Jo menit ke-80), Neymar, Hulk (digantikan Jadson menit ke-73).

Susunan pemain Spanyol : Iker Casillas, Gerard Pique, Sergio Ramos, Alvaro Arbeloa (diganti menit ke-, Jordi Alba, Andrès Iniesta, Xavi Hernandez, Carlos Busquets, Fernando Torres (digantikan David Villa menit ke-59), Pedro, Juan Mata (digantikan Jesus Navas menit ke-52)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home