Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 00:24 WIB | Minggu, 28 Februari 2016

Buku yang Menyebut Yesus Beragama Hindu Diprotes di India

Buku yang Menyebut Yesus Beragama Hindu Diprotes di India
Salah satu bagian dari cover buku yang menyatakan Yesus beragama Hindu (Foto: charismanews.com)
Buku yang Menyebut Yesus Beragama Hindu Diprotes di India
Umat Kristen India berunjuk rasa menolak buku yang menyatakan Yesus beragama Hindu (Foto: thehindu.com)

DHARWAD, INDIA, SATUHARAPAN.COM - Sebagian kalangan Kristen di India berunjuk rasa pada hari Jumat (26/2) untuk memprotes dugaan menyebarkan informasi yang menyesatkan tentang Yesus Kristus.

Sasaran protes mereka adalah sebuah buku berjudul Christ Parichay yang artinya Yesus beragama Hindu. Buku itu ditulis oleh Ganesh Savarkar dan diluncurkan pada hari itu juga.

Menurut laporan thehindu.com, umat Kristen yang berunjuk rasa merupakan anggota Hebich Memorial Church (HMC), yang melancarkan protes di depan kantor deputi komisioner kepolisian. Mereka mendesak pemerintah melarang penerbitan buku dimaksud.

Dalam unjuk rasa itu, hadir sejumlah pimpinan HMC.

Belakangan, rombongan unjuk rasa memberikan memorandum yang ditujukan kepada Kepala Menteri Siddaramaiah. Memorandum itu mengatakan bahwa buku dimaksud sebenarnya sudah pernah terbit pada 1946 dan diterbitkan kembali saat ini.

Buku tersebut mengatakan Yesus Kristus adalah seorang Tamil  dari kasta Vishwakarma Brahma dan beragama Hindu. Ia dikatakan tinggal di pegunungan Himalaya pada akhir hidupnya.

Buku itu juga mengatakan bahwa Kekristrenan hanyalah salah satu sekte dari Hinduisme.

Dalam memorandum, umat Kristen HMC yang melakukan protes mengatakan argumen yang dikemukakan dalam buku ini tak memiliki dasar dan menyakiti perasaan keagamaan umat Kristen, disamping menyesatkan publik.

Pengunjuk rasa juga memprihatinkan diskusi tentang isi buku itu di media. Mereka menekankan bahwa apa yang di luar yang dinyatakan Alkitab tentang Yesus, tidak dapat diterima.

Sementara itu seorang rohaniawan Katolik di Bombay mengatakan buku tersebut tidak mempengaruhi iman umat. Ia akui buku itu kontroversial tetapi umat tidak akan goyah.

"Ada usaha untuk menulis ulang sejarah dan menciptakan kontroversi. Kekristenan jelas didasarkan pada tokoh bernama Yesus dan tak perlu diragukan ia adalah tokoh nyata sejarah.
Silakan RSS mengklaim apa yang mereka inginkan, itu tidak mempengaruhi kami. Iman kami pada Yesus didasarkan pada
pribadi Kristus," kata Frater Nigel Barrett, jurubicara sebuah gereja Katolik di Bombay.

RSS adalah Rashtriya Swayamsevak Sangh, organisasi yang menerbitkan buku itu.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home