Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:59 WIB | Jumat, 29 November 2013

Buruh Gagal Temui Joko Widodo dan Basuki

Buruh Gagal Temui Joko Widodo dan Basuki
Ilustrasi demonstrasi buruh. (foto-foto: Prasasta Widiadi)
Buruh Gagal Temui Joko Widodo dan Basuki
Ilustrasi demonstrasi buruh.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ribuan buruh yang terdiri dari berbagai aliansi kelompok masyarakat melakukan unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota, Jakarta pada Kamis (28/11) siang.  

Mereka meminta Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014 sebesar Rp 2,441 juta diubah. Dan tidak hanya itu, mereka ingin bertemu Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, dan Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur.

Aksi mereka di depan kantor gubernur tersebut bukan aksi yang damai. Para buruh melemparkan ratusan botol air mineral ke dalam areal Balai Kota, hingga merusak pagar Balai Kota, Jakarta.

Aparat yang datang dan bersiaga langsung merangsek ke depan dan membawa tameng dan alat pemukul. Aparat keamanan telah disiagakan di depan pintu masuk kantor gubernur.

“Kami tidak mau ditemui oleh pejabat lainnya. Kami hanya ingin ditemui oleh Jokowi atau Ahok (Basuki),” kata salah seorang orator dari atas mobil.

Apabila mediasi tidak dipenuhi maka mereka mengancam memblokir Jalan Gatot Subroto ke arah Semanggi, hingga arah jalan tol DPR RI.

“Mari kita nyanyikan lagu Indonesia Raya, tuntut revisi upah buruh," lanjut salah seorang orang orator tersebut.

Seperti diketahui, selama dua hari tanggal 28-29 November, buruh di Indonesia kembali mogok kerja dan melakukan aksi unjuk rasa. Aksi ini digelar sebagai protes terhadap pemerintah baik presiden, gubernur maupun bupati terkait besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) yang tidak sesuai dengan tuntutan buruh. (beritajakarta.com)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home