Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 20:18 WIB | Minggu, 26 Februari 2017

Cerita Rollin 6 Tahun Terbaring Menderita Paru dan Gizi Buruk

Cerita Rollin 6 Tahun Terbaring Menderita Paru dan Gizi Buruk
Rollin Handika, usianya bulan Maret nanti menginjak 17 tahun menderita penyakit paru-paru basah yang diikuti dengan gizi buruk duduk di halaman melihat anak-anak bermain di sekitar tanah milik Taman Pemakaman Umum (TPU) Kemiri, Utan Kayu, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (26/2). Rolling Handika sudah enam tahun menderita paru-paru basah dan gizi buruk belum mendapat perhatian baik pemerintah pusat maupun daerah yang menjadi salah satu catatan buruk Indonesia. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Cerita Rollin 6 Tahun Terbaring Menderita Paru dan Gizi Buruk
Tubuh, tangan, dan kaki Rollin Handika mengecil akibat penyakit yang dideritanya sejak usianya 10 tahun sampai dengan sekarang.
Cerita Rollin 6 Tahun Terbaring Menderita Paru dan Gizi Buruk
Kondisi tubuh Rollin Handika mengecil akibat penyakit yang dideritanya sejak usianya 10 tahun sampai dengan sekarang belum ada perhatian baik pemerintah pusat maupun daerah.
Cerita Rollin 6 Tahun Terbaring Menderita Paru dan Gizi Buruk
Ibu dari Rollin Handika, Suprihatin (49) terduduk di teras rumahnya yang sederhana saat ini juga harus bertahan hidup dengan penyakit stroke yang dideritanya.
Cerita Rollin 6 Tahun Terbaring Menderita Paru dan Gizi Buruk
Rollin Handika setiap harinya hanya terbaring di tempat tinggalnya yang sederhana dan harus berjuang bertahan hidup menahan sakit yang dideritanya.
Cerita Rollin 6 Tahun Terbaring Menderita Paru dan Gizi Buruk
Kondisi rumah keluarga Rollin Handika yang sederhana berdiri di tanah milik TPU Kemiri, Utan Kayu, Rawamangun, Jakarta Timur sampai saat ini belum mendapatkan perhatian baik dari pemerintah.
Cerita Rollin 6 Tahun Terbaring Menderita Paru dan Gizi Buruk
Senyum dan tawa Rollin Handika saat berada di halaman depan rumahnya menyaksikan anak-anak yang sedang bermain di sekitar pemakaman.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Enam tahun Rollin Handika yang pada bulan Maret tahun ini menginjak usia 17 tahun setiap harinya terbaring di tempat tidur merasakan sakit yang dideritannya. Tubuh dan tulangnya mengecil akibat mengidap penyakit paru-paru basah dan gizi buruk berat.

Bertempat tinggal di tanah milik Taman Pemakaman Umum (TPU) Kemiri, Utan Kayu, Jalan Sunan Giri, Rawamangun, Jakarta Timur, Rollin berjuang menjalani kehidupan setiap harinya. Ditemui di rumahnya yang sederhana, Rollin tinggal bersama dengan ibunya, Suprihatin (49) dan kelima saudaranya.

“Sudah dari sejak sekolah dasar (SD) sampai akhirnya keluar dari sekolah sampai sekarang hanya tiduran saja,” kata Rollin.

Rollin anak bontot itu tidak bisa lagi bermain bersama dengan teman seusianya. Tubuhnya yang kaku hanya bisa untuk duduk didampingi oleh kakaknya, melihat anak-anak bermain di halaman sekitar pemakaman.

Penanganan Medis

“Belum ada perhatian dari Pemerintah, baik itu Dinas Sosial maupun Kementerian Sosial,” kata Mery Rosmaryati, tetangga dari keluarga Rollin yang selama ini telah membantunya.

Mery mengatakan, sejak pertengahan tahun 2016 lalu, dia tergerak hatinya membantu Rollin yang kondisinya sudah semakin parah dan hanya terbaring di tempat tidurnya. Mery baru mendengar kabar itu dari tetangga dekat rumahnya, dan dia mengaku sedih melihat kondisi tubuh Rollin yang sudah mengecil.

Ibu rumah tangga itu berupaya mencari bantuan baik dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat sampai akhirnya mendapat perawatan medis dari Rumah Sakit Kartika Pulomas Jakarta.

“Selama satu minggu Rollin dirawat, sempat di rontgen, baik itu dada maupun kakinya,” ujar Mery saat ditanyai oleh satuharapan.com.

Mery mengatakan, pihak Rumah Sakit Kartika sudah tidak sanggup lagi, penyakit yang diderita Rollin sudah cukup parah. Dia mengungkapkan, dokter yang memeriksa mengatakan, Rollin sudah tidak bisa disembuhkan, karena kaki yang dideritanya sudah terlalu lama sejak usianya 10 tahun. Di samping itu, tulang yang ada di sekitar lututnya sudah tidak ada.

Rollin divonis mengidap penyakit paru-paru basah awalnya, yang diikuti dengan gizi buruk berat. Sampai dengan saat ini, Rollin hanya terbaring di tempat tidurnya. Belum ada bantuan maupun perhatian dari pihak pemerintah yang melihat kondisi Rollin secara langsung.

Penderitaan Rollin Handika menjadi salah satu catatan buruk bagi pemerintah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dari Kementerian Kesehatan seperti dilansir dari laman berita Kompas.com, pada tahun 2015, Pemerintah Provinsi DKI menempati posisi 16 dan pada tahun 2016 menempati posisi 11 dari 34 Provinsi di Indonesia.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home