Loading...
BUDAYA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 07:47 WIB | Kamis, 11 Desember 2014

Charismata Shalom, Memberitakan Kabar Sukacita Kristus

Charismata Shalom, Memberitakan Kabar Sukacita Kristus
Ferry (kiri) dan Aldisyah Latuihamallo (kanan) saat bernyanyi di panggung Gospel Music Gathering ’10 Tahun.. Apa Kabar?’, di Pisa Cafe Mahakam, Jalan Mahakam 1 Nomor 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/12). (Foto-foto: Martahan Lumban Gaol).
Charismata Shalom, Memberitakan Kabar Sukacita Kristus
Salah satu penyanyi jebolan Charismata Shalom, Aldisyah Latuihamallo saat bernyanyi di atas panggung.
Charismata Shalom, Memberitakan Kabar Sukacita Kristus
Ferry saat menyanyikan lagu berjudul Terpesona bersama rekan-rekannya.
Charismata Shalom, Memberitakan Kabar Sukacita Kristus
Dicky “Hallelujah” Beatbox saat menghibur puluhan penonton yang hadir.
Charismata Shalom, Memberitakan Kabar Sukacita Kristus
Equilibrium Accapela saat bernyanyi dalam acara Gospel Music Gathering ’10 Tahun.. Apa Kabar?’ di Pisa Cafe Mahakam, Jalan Mahakam 1 Nomor 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/12).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sebuah komunitas perkabaran injil holistik yang menyebut dirinya Charismata Shalom kembali berkumpul bersama untuk mengucap syukur atas berkat yang diberikan Tuhan.

Berbagai anggota yang pernah lahir dari kelompok ini seperti Aldisyah Latuihamallo, Dicky “Hallelujah” Beatbox, Ferry & Little Things, Anthonie & Friends, dan masih banyak lainnya, turut memeriahkan acara yang terselenggara di di Pisa Cafe Mahakam, Jalan Mahakam 1 Nomor 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/12).

Lahir sejak 2004 dengan misi yang diambil dari Mazmur pasal 150 serta visi memberitakan kabar sukacita Kristus dan melindungi talenta muda Kristen, komunitas yang pelayanannya dikoordinasi oleh Robert Alexander Moningka ini sempat vakum sejak tahun 2010.

“Hari ini kita selenggarakan Gospel Music Gathering, ini acara ucapan syukur, sekaligus teman-teman ingin berkumpul kembali, karena sejak 2010 kita sempat vakum,” ujar dia saat ditemui usai menyelenggarakan acara Gospel Music Gathering ’10 Tahun.. Apa Kabar?’, di Pisa Cafe Mahakam, Jalan Mahakm 1 Nomor 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/12).

Robert pun sempat bercerita Charismata Shalom tidak hanya memberitakan Injil melalui musik, namun juga menolong anak-anak Tuhan menemukan talentanya, dan mengembangkan dalam pelayanan, sehingga menjadi berkat bagi gereja di mana pun berada.

Meski begitu dia menyadari untuk memulai sebuah gerakan yang dapat menjadi berkat bagi orang lain, bukan hal mudah. Karena membutuhkan kesehatian dalam menjalankan semuanya dengan kemurnian dan keseriusan. Maka ada prinsip yang mulai dibentuk, dan mendasari gerakan Charismata Shalom, yakni memberi dari yang ada, membuat apa pun yang dilakukan tidak terpaksa, atau harus berhutang. Kemudian memberi yang terbaik, sehingga semua yang dilakukan penuh dengan keseriusan dan penuh rasa tanggung jawab.

“Tak boleh dilupakan juga, sikap sederhana dan rendah hati, menjadi pola kerja. Semua yang dilakukan hanya untuk Tuhan, dan memberkati orang lain. Mengucap syukur dan penuh sukacita adalah kunci untuk melakukan pelayanan ini dengan hati yang siap, terbuka, penuh semangat, dan tulus.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home